MAKLUMAT — Pasca musibah banjir yang melanda wilayah Aceh Tamiang, sinergi lintas sektor terus diperkuat guna memastikan bantuan logistik tersalurkan secara cepat dan tepat sasaran. Kepala Kantor Cabang Pembantu Bulog Langsa wilayah kerja Aceh Tamiang menggandeng Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Tani Merdeka Indonesia Aceh Tamiang dalam upaya pemulihan bagi warga terdampak bencana.
Koordinasi intensif telah dilakukan sejak hari-hari awal bencana, meski sempat terkendala jaringan komunikasi. Terputusnya akses seluler tidak menghalangi langkah sigap di lapangan. Dengan memanfaatkan teknologi alternatif, koordinasi tetap berjalan efektif.
“Kami selalu berkoordinasi secara intensif bahkan sejak hari ketiga kejadian,” ujar Wakil Ketua Pangan Tani Merdeka Indonesia Aceh Tamiang, Juahandi, dalam keterangan tertulis yang diterima Maklumat.id, Senin (29/12/2025).
“Berkat bantuan teknologi Starlink milik warga, kami bisa tetap bertukar informasi krusial mengenai kondisi di lapangan dan kebutuhan mendesak masyarakat meskipun jaringan seluler biasa sedang lumpuh,” sambungnya.
Tani Merdeka Indonesia Aceh Tamiang juga menyampaikan apresiasi tinggi terhadap kebijakan strategis yang diambil Bulog dalam merespons bencana banjir tersebut. Gerak cepat dan penyederhanaan alur birokrasi dinilai sangat membantu percepatan distribusi bantuan pangan kepada masyarakat terdampak.
“Kami mengapresiasi kebijakan strategis dari Kepala Bulog yang memastikan bahwa setiap butir bantuan pangan sampai ke sasaran yang tepat. Langkah ini bukan sekadar tugas administratif, melainkan bentuk pengabdian nyata bagi masyarakat Tamiang,” tambahnya.
Juahandi mengungkapkan, sinergi antara kedua belah pihak tidak berhenti saat banjir mulai surut. Fokus kerja sama diarahkan pada masa pemulihan pascabencana.
Posko Tani Merdeka Indonesia Aceh Tamiang, kata dia, menegaskan komitmennya untuk terus mengawal proses recovery (pemulihan) melalui pendataan warga terdampak secara akurat.
Menurutnya, Pendataan tersebut menjadi dasar penentuan prioritas bagi warga yang kehilangan stok pangan. Selain itu, distribusi bantuan pangan pada masa pemulihan juga ditujukan untuk menjaga stamina warga yang tengah membersihkan permukiman dan lahan terdampak banjir.
Upaya lain yang dilakukan adalah menjaga stabilitas harga dan ketersediaan beras di pasar pasca-bencana, guna mencegah terjadinya inflasi lokal. Melalui kolaborasi lintas sektor ini, diharapkan pemulihan ekonomi dan sosial masyarakat, khususnya para petani di Aceh Tamiang, dapat berlangsung lebih cepat dan berkelanjutan.
