CERI: Prabowo Harus Copot Trio Bos Danantara yang Terseret Kasus Korupsi Raksasa

CERI: Prabowo Harus Copot Trio Bos Danantara yang Terseret Kasus Korupsi Raksasa

 

MAKLUMAT- Tekad Presiden Prabowo Subianto untuk memberantas korupsi kini benar-benar diuji. Direktur Eksekutif Center of Energy and Resources Indonesia (CERI), Yusri Usman mendesak Prabowo segera mencopot CEO Danantara Rosan Perkasa Roeslani, COO Dony Oskaria, dan CIO Pandu Syahrir.

CEO (Chief Executive Officer) adalah posisi tertinggi yang bertanggung jawab atas arah dan strategi perusahaan secara keseluruhan.  COO (Chief Operating Officer) bertugas mengelola operasi sehari-hari dan melapor kepada CEO. Sedangkan CIO (Chief Information Officer) mengelola teknologi dan sistem informasi perusahaan, memastikan data serta  infrastruktur teknologi perusahaan berjalan dengan baik.

Yusri menegaskan, Rosan terlibat dalam pendirian PT Recapital Asset Management (RAM) yang disebut dalam dakwaan kasus korupsi dana investasi PT ASABRI dengan kerugian negara mencapai Rp22,78 triliun. Sidang perkara ini sudah bergulir di Pengadilan Tipikor Jakarta pada 29 Agustus 2025.

“Dony Oskaria juga ikut terseret dalam kasus korupsi pengadaan pesawat Garuda Indonesia dan beberapa kasus lain,” kata Yusri dalam siaran pers di Jakarta, Kamis  (4/9/2025).

Tak hanya itu, Pandu Syahrir yang kini menjabat CIO Danantara sekaligus keponakan Luhut Binsar Panjaitan, juga mendapat sorotan. Pandu pernah menjadi komisaris di Gojek dan Komisaris Utama GoTo Financial.

Yusri mengungkapkan, nama GoTo disebut dalam kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook di Kemendikbudristek dengan kerugian negara mencapai Rp 9,3 hingga Rp 9,9 triliun.

Baca Juga  Komitmen Kerja Sama Strategis Indonesia - Brazil, Hingga Seruan Perdamaian dan Reformasi Global

“Dengan rekam jejak bermasalah para petinggi ini, publik wajar mencurigai proses rekrutmen direksi dan komisaris di BUMN seperti Pertamina, PLN, dan Telkom tidak steril dari praktik suap-menyuap dengan angka fantastis,” tegasnya.

Sebelumnya, Presiden Prabowo berulang kali menegaskan komitmennya memerangi korupsi, dalam peluncuran Danantara di Istana Kepresidenan pada 24 Februari 2025.

“ Saya akan melawan korupsi dengan sekeras-kerasnya, dan dengan segala daya upaya yang bisa saya kerahkan tanpa pandang bulu. Prinsip yang sama akan menjadi pondasi dalam pengelolaan Danantara Indonesia,” tandas Prabowo.

Namun kini, publik menunggu langkah konkret Presiden. Apakah Prabowo benar-benar berani mencopot trio bos Danantara yang sarat masalah, atau justru membiarkan janji antikorupsi tinggal retorika politik belaka?

*) Penulis: Rista Giordano

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *