Cerita WNI di Iran dan Situasi Terkini Teheran Usai Diserang Israel

Cerita WNI di Iran dan Situasi Terkini Teheran Usai Diserang Israel

MAKLUMAT — ‎Serangan udara skala besar dilancarkan militer Israel ke Ibu Kota Iran, Teheran, dan beberapa daerah sekitarnya pada Jumat (13/6/2025) dini hari waktu setempat. Serangan tersebut menargetkan fasilitas nuklir, markas militer dan pengembangan rudal Iran, hingga kawasan permukiman.

Media Iran menyebut beberapa warga sipil, termasuk anak-anak, turut menjadi korban. Komandan Garda Revolusi Iran, Hossein Salami, juga dikabarkan tewas dalam serangan tersebut. WNI di Iran turut merasakan dampak serangan ini, salah satunya Nur Hafidzatul Ilma Alfidyah, mahasiswi S2 di Ahlul Bayt International University, Teheran.

‎Ia menceritakan pengalamannya saat dini hari kala serangan tersebut berlangsung. Pada waktu tersebut, ada suara-suara ledakan di langit yang sempat disangka hanya petasan biasa. Saat itu ia belum tahu bahwa Iran sedang menghadapi serangan udara Israel.

‎“Kemarin malam saya mendengar suara ledakan dan kilatan cahaya, saya kira itu suara petasan perayaan Idulghadir. Kami libur hari Sabtu karena Idulghadir,” ujarnya kepada Maklumat.ID, Jum’at (13/6/2025).

‎Idulghadir sendiri merupakan hari raya besar bagi umat Muslim Syiah. Bertepatan dengan 18 Zulhijah, hari itu memperingati ketika Nabi Muhammad menunjuk Ali bin Abi Thalib sebagai penerusnya. “Tapi saya tidak bisa memastikan itu suara apa yang benar. Sebab jauh dari kampus,” kisahnya.

Situasi Terpantau Stabil dan Terkendali

‎Dilansir dari Media Pemerintah Iran, serangan Israel menyasar sejumlah titik strategis, termasuk permukiman di Teheran. Tercatat komandan dan tokoh penting IRGC, hingga ilmuwan nuklir Iran tewas akibat serangan tersebut. ‎“Informasinya yang dibidik adalah rumah-rumah komandan hingga instalasi nuklir. Di Teheran bagian barat, utara, dan tengah,” terang Nur.

Baca Juga  LHKP PDM Surabaya Kecam Serangan Israel di Gaza Palestina saat Ramadan, Minta Indonesia Bertindak Konkret

Meski demikian, laporan pemerintah Iran menegaskan tidak terdapat kontaminasi atau radiasi nuklir akibat ledakan yang terjadi di sekitar area fasilitas nuklir Iran.

Kampus tempat Nur menempuh studi sendiri, yakni Ahlul Bayt University, berada di wilayah Teheran Selatan, cukup jauh dari lokasi yang disebutkan menjadi titik serangan Israel.

‎Usai serangan dari Israel tersebut, bandara di Teheran dihentikan, dan masyarakat diminta tetap di dalam rumah. “Diimbau tidak keluar rumah kalau tidak penting-penting banget. Kalau di sini sepi sekali, di daerah asrama dan kampus,” ceritanya.

‎Kendati demikian, Nur menyampaikan bahwa WNI di Iran masih dalam kondisi aman. Mereka masih menunggu arahan lebih lanjut dari KBRI di Teheran, yang juga telah mengeluarkan imbauan resmi agar WNI di Iran waspada terkait potensi dinamika keamanan yang sedang terjadi.

Situasi di sekitar Teheran selatan pada sore ini juga terpantau stabil. “Sejauh ini kami aman-aman saja, menunggu info dari KBRI,” tandas Nur.

*) Penulis: M Habib Muzaki / Ubay NA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *