MAKLUMAT – Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan, Piet Hizbullah Khaidir, menyampaikan pesan penting dalam acara Wisuda VI Universitas Muhammadiyah Lamongan (UMLA) pada Sabtu (28/9/2024).
Dalam pidatonya, Piet mengucapkan selamat kepada para wisudawan dan mengharapkan kelulusan ini menjadi awal dari perjalanan yang lebih maju.
“Selamat kepada wisudawan dan wisudawati. Semoga capaian ini menjadi peluang terbukanya pintu masa depan yang lebih menjanjikan, bermanfaat untuk Lamongan, Jawa Timur, Indonesia, dan semesta,” ujar Piet Hizbullah KhaidirPiet Hizbullah Khaidir.
Ia juga menekankan bahwa kelulusan harus dimaknai sebagai pintu awal untuk mencapai kesuksesan yang bersifat lahir dan batin. Menurutnya, kesuksesan tersebut harus diraih dengan cinta ilmu dan kerja keras.
“Kelulusan ini adalah pintu awal menuju bahtera ilmu yang akan membawa kesuksesan lahir dan batin. Kebahagiaan dan kesejahteraan lahir batin harus jadi tujuan kita,” kata Piet.
Pentingnya Cinta Ilmu
Lebih lanjut, Piet menyebutkan bahwa kemajuan perguruan tinggi (PT) didukung oleh tiga faktor utama: fokus pada visi dan misi, ketersediaan fasilitas yang memadai, dan kualitas alumninya.
Ia juga mengajak para lulusan untuk meneladani perguruan tinggi dari berbagai belahan dunia yang mencintai ilmu, kerja keras, dan spiritualitas. Menurutnya, cinta ilmu dan integritas terhadap ilmu serta ibadah merupakan kunci utama dalam mencapai kemajuan.
“Kehebatan mereka didukung oleh cinta ilmu, kerja keras, dan ibadah. Ini adalah fondasi yang membawa mereka pada kemajuan,” ungkap Piet.
Ia mencontohkan perpustakaan di kampus-kampus Eropa yang selalu penuh, bahkan dari pagi hingga dini hari, dengan mahasiswa yang tekun belajar.
“Perpustakaan adalah tempat mereka menimba ilmu dengan sungguh-sungguh. Kita harus meniru semangat itu, mencintai ilmu dan kerja keras,” lanjutnya.
Piet juga mengingatkan agar para lulusan kembali pada jati diri sebagai kader muslim yang menempatkan ilmu sebagai pencapaian sejati.
Penentu Keberhasilan
Dalam persaingan antar alumni, Piet menekankan tiga faktor penting yang harus dimiliki: kemauan untuk terus belajar, keinginan untuk selalu maju, dan kemampuan berkolaborasi demi kemaslahatan universal.
“Alumni harus memahami bahwa Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah adalah panduan visi misi mereka. Sementara, Ideologi Tauhid dan Tajdid Muhammadiyah menjadi dasar inovasi dalam menghadapi perkembangan zaman,” jelasnya.
Piet juga mengajak para alumni untuk membawa Muhammadiyah ke arah yang lebih bermanfaat, menjunjung tinggi nilai-nilai integritas, dan terus berdakwah dengan santun serta mencerahkan.
“Bawa Muhammadiyah menjulang dengan ilmu, kesalehan individu, sosial, dan digital. Jadikan dakwah Muhammadiyah sebagai pengejawantahan Islam yang rahmatal lil ‘aalamiin,” tutupnya.