MAKLUMAT – Aliansi Organisasi Kemasyarakatan dan Pemuda (OKP) yang tergabung dalam Cipayung Plus tingkat pusat, mendatangi Kantor Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Jakarta, Selasa (19/11/2024).
Mereka melakukan audiensi sekaligus membahas sejumlah hal, utamanya terkait permasalahan judi online (judol) yang semakin meresahkan.
Dalam kesempatan tersebut, para pimpinan OKP Cipayung Plus berdiskusi langsung dengan Menteri Komdigi Meutya Hafid.
Sebagai informasi, OKP Cipayung Plus terdiri atas HMI, PMII, GMNI, IMM, GMKI, PKRI, KAMMI, SEMMI, Hima PERSIS, KMHDI, Hikmahbudhi, serta LMND.
Usai pertemuan, Ketua Umum DPP IMM Riyan Betra Delza mengungkapkan, pertemuan tersebut berlangsung baik dan kondusif, serta menegaskan komitmen untuk bersama-sama memerangi judi online.
“Ibu Meutya Hafid sangat mengharapkan keterlibatan kelompok Cipayung Plus dalam upaya mempercepat pemberatasan judi online,” ujarnya kepada Maklumat.ID, Selasa (19/11/2024).
Hal itu, kata Riyan, lantaran Cipayung Plus adalah aliansi organisasi-organisasi basar yang menaungi para pelajar dan mahasiswa.
Sebab, dari kalangan pelajar dan mahasiswa itu pula lah pengguna judi online maupun pinjaman online (pinjol) terbesar di Indonesia.
Sehingga, lanjut Riyan, harapannya agar organisasi-organisasi Cipayung Plus bisa benar-benar masuk dan mengedukasi segmen tersebut.
“Karena Cipayung Plus mewakili pelajar dan mahasiswa yang memang menjadi pengguna judol dan pinjol terbanyak. Dan (beliau juga) berterima kasih karena sudah menyupport Kementerin Komdigi dalam melaksanakan tugas-tugasnya,” terang Riyan.
Penguatan Sosialisasi dan Gerakan Literasi Digital
Lebih lanjut, Riyan menyampaikan setidaknya dua inisiatif untuk memberantas judi online di kalangan pelajar dan mahasiswa. Utamanya secara edukatif.
Menurut pemuda asal Sumatera itu, langkah-langkah inisiatif tersebut juga sangat memungkinkan untuk berkolaborasi dengan Kementerian Komdigi maupun Dinas di daerah masing-masing.
“Pertama tentunya dengan memaksimalkan sosialisasi, dialog dari DPP hingga Komisariat yang melibatkan Komdigi dan Dinas Komunikasi dan Digital mulai dari Provinsi dan Kabupaten/Kota,” sebutnya.
“Kedua dengan meningkatkan kualitas literasi digital di tingkat mahasiswa dan menyiapkan digital talent di masing-masing organisasi,” pungkas Riyan.