Covid-19 Naik Lagi di Asia: Kasus Melonjak di Hong Kong dan Singapura, Varian JN.1 Masih Mendominasi

Covid-19 Naik Lagi di Asia: Kasus Melonjak di Hong Kong dan Singapura, Varian JN.1 Masih Mendominasi

MAKLUMAT — Covid-19 kembali mendominasi pemberitaan di Asia. Gelombang baru infeksi, rawat inap, dan aktivitas virus yang tinggi di Hong Kong dan Singapura menjadi sinyal bahwa pandemi ini belum sepenuhnya usai, bahkan ketika wilayah tropis tengah berada dalam musim yang lebih hangat.

Di Hong Kong, situasi mulai mengkhawatirkan. Otoritas kesehatan menyebut aktivitas virus saat ini sebagai yang tertinggi dalam setahun terakhir. Albert Au, Kepala Cabang Penyakit Menular di Pusat Perlindungan Kesehatan Hong Kong seperti dilansir Bloomberg, Sabtu (17/5/2025), menyatakan bahwa positivitas sampel pernapasan mencapai rekor tertinggi, disertai lonjakan kasus parah dan kematian, dengan 31 kematian tercatat dalam minggu yang berakhir 3 Mei.

Pengawasan limbah, yang menjadi indikator kuat penyebaran komunitas, juga menunjukkan peningkatan signifikan viral load, menandakan penyebaran virus secara luas di kota berpenduduk lebih dari 7 juta jiwa itu.

Singapura pun tak luput dari lonjakan. Untuk pertama kalinya dalam hampir setahun, Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) kembali merilis pembaruan resmi tentang Covid-19. Pada minggu 27 April hingga 3 Mei 2025, kasus meningkat tajam sebesar 28% menjadi 14.200 infeksi, disertai kenaikan rawat inap harian sebesar 30%. Mereka yang termasuk kelompok rentan kembali diimbau untuk memperbarui vaksinasi.

“Tidak ada bukti bahwa varian yang beredar saat ini lebih parah,” tegas Kementerian Kesehatan Singapura. “Namun, virus tetap bisa mengganggu kehidupan dan membebani sistem perawatan kesehatan.”

Baca Lainnya  Anies Baswedan Tegaskan Dukungan untuk Pramono Anung di Pilgub Jakarta

Varian utama yang beredar di Singapura adalah LF.7 dan NB.1.8, keduanya turunan dari varian JN.1 yang telah dimasukkan ke dalam formula vaksin terkini. Meski belum muncul varian baru yang mengkhawatirkan, para pakar menilai penurunan kekebalan populasi menjadi faktor utama meningkatnya penularan.

Dampak Merambah Dunia Hiburan

Dampak lonjakan ini juga terasa di luar ranah medis. Di Taiwan, penyanyi kenamaan Hong Kong Eason Chan terpaksa membatalkan konsernya di Kaohsiung setelah dinyatakan positif Covid-19, memicu kekecewaan ribuan penggemarnya.

Di Tiongkok, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mencatat lonjakan dua kali lipat hasil positif Covid dari pasien rumah sakit dalam lima pekan terakhir. Sementara di Thailand, perayaan pasca-Songkran berujung pada wabah kluster baru di berbagai daerah, sebagaimana dilaporkan oleh Departemen Pengendalian Penyakit.

Situasi ini menunjukkan bahwa Covid-19 belum sepenuhnya menjadi penyakit musiman biasa. Kewaspadaan, vaksinasi, dan tanggung jawab sosial tetap menjadi kunci dalam menghadapi gelombang yang belum berakhir ini.

*) Penulis: Edi Aufklarung

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *