Cuaca Madinah di Atas 40 Derajat Celcius, Jemaah Haji Diimbau Jaga Kondisi Kesehatan

Cuaca Madinah di Atas 40 Derajat Celcius, Jemaah Haji Diimbau Jaga Kondisi Kesehatan

MAKLUMATCuaca Madinah  menyambut para jemaah haji asal Indonesia dengan suhu di atas 40 derajat Celcius pada Jumat (2/5/2025) pagi. Jemaah haji diminta menjaga stamina agar tetap kuat menjalankan ibadah di tengah cuaca yang ekstrem.

Berdasarkan data dari situs resmi National Center for Meteorology (NCM) Arab Saudi, cuaca di Madinah secara umum diprediksi cerah dan panas di siang hari, dengan suhu mencapai lebih dari 40 derajat Celsius di beberapa hari.

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar sudah melepas 393 jemaah haji kloter pertama asal embarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG-01) pada Jumat dini hari.

“Perjalanan haji ini bukan perjalanan biasa. Ini adalah perjalanan ke langit. Karena itu, perbaikilah niat, karena keikhlasan adalah vitamin paling kuat dalam menjalankan ibadah ini,” ujar Menag Nasaruddin di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Rabu (1/5/2025).

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan perhatian khusus terhadap kesehatan jemaah. Ia menyebutkan, pada tahun 2023 tercatat lebih dari 773 jemaah haji Indonesia wafat, mayoritas karena penyakit jantung dan paru. Oleh karena itu, ia mengimbau jemaah menjaga kondisi sejak keberangkatan hingga pulang ke tanah air.

“Bapak Ibu, kalau ingin berbuat baik, jagalah kesehatan. Karena jika banyak jemaah tidak sehat, dampaknya bukan hanya pada diri sendiri, tetapi juga pada jemaah haji Indonesia di masa depan. Kondisi tingkat kesehatan jemaah ini bisa berdampak pada pembatasan kuota dan kenaikan premi asuransi bagi jemaah selanjutnya,” tegas Menkes dikutip dari laman Kemenag.

Baca Lainnya  Total 163.523 Jemaah Haji Reguler Sudah Lunasi Bipih, Kemenag Buka Pelunasan Tahap II Sampai 17 April 2025

Ia juga mengingatkan agar jemaah jangan sungkan menggunakan masker bila sudah merasa tidak fit. “Ini baik, agar jangan sampai menularkan kepada yang lain,” tuturnya.

Ia juga menyarankan agar jemaah senantiasa memantau kondisi kesehatannya. Menurutnya ada tiga indikator yang dapat menyebabkan serangan jantung, sebagai penyakit yang paling banyak menyebabkan kematian jemaah haji. “Serangan jantung itu tidak muncul tiba-tiba, ada tiga indikatornya, yaitu darah tinggi, gula tinggi, kolesterol tinggi. Tiga indikator ini yang paling banyak memicu serangan jantung di tanah suci,” tambahnya.

Aktivis Ibadah

Setibanya di Madinah,  jemaah haji Indonesia akan menginap di kota suci tersebut sebelum menuju Makkah. Dalam Buku Manasik Haji 2025 terbitan Kemenag, disampaikan sejumlah imbauan agar jemaah dapat menjalani aktivitas ibadah dengan lancar.

Jemaah diminta mencatat informasi penting seperti nama dan nomor hotel, nama majmuah (penyelenggara layanan haji), serta wilayah tempat tinggal agar tidak tersesat. Kemenag juga mengimbau jemaah melaksanakan salat fardhu di Masjid Nabawi yang letaknya tidak jauh dari hotel, namun tidak perlu memaksakan diri menjalankan salat arbain karena bukan bagian dari rukun atau kewajiban haji.

Para jemaah, terutama yang lanjut usia, berisiko tinggi, atau dalam kondisi kurang sehat, diingatkan untuk menjaga stamina di tengah cuaca panas ekstrem yang bisa mencapai lebih dari 40 derajat Celcius. Kemenag juga menyediakan bimbingan ibadah, termasuk fasilitasi ziarah ke makam Nabi Muhammad SAW dan Raudhah, sesuai jadwal yang ditetapkan.

Baca Lainnya  Menag Gagas Lembaga Pengelolaan Dana Umat: Hilangkan Kemiskinan Mutlak

Jemaah yang tidak sempat berziarah tidak berdosa dan tetap bisa menyampaikan salam serta membaca salawat dari hotel atau tempat perawatan jika sakit. Dianjurkan pula penggunaan alat pelindung diri seperti masker dan payung serta menjaga pola makan agar kondisi tubuh tetap prima.

Selain itu, jemaah perlu memahami karakteristik hotel di Madinah yang sebagian besar setara bintang tiga hingga lima. Hotel tidak memiliki musala, mesin cuci, atau tempat menjemur pakaian, dan jemaah dilarang menjemur pakaian di jendela atau memaku dinding kamar.

Lift hotel berukuran kecil dan lobi sempit, sehingga jemaah disarankan mengatur waktu berangkat dan pulang dari masjid agar tidak antre. Merokok dilarang di hotel maupun area sekitar Masjid Nabawi. Fasilitas city tour di Madinah juga tersedia dan akan difasilitasi oleh majmuah atau syarikah yang bertanggung jawab terhadap pelayanan jemaah.

Prediksi cuaca Madinah selama 7 hari ke depan:

Jumat, 2 Mei 2025: Siang 41°C | Malam 20°C

Sabtu, 3 Mei 2025: Siang 38°C | Malam 19°C

Minggu, 4 Mei 2025: Siang 35°C | Malam 15°C

Senin, 5 Mei 2025: Siang 33°C | Malam 15°C

Selasa, 6 Mei 2025: Siang 36°C | Malam 16°C

Rabu, 7 Mei 2025: Siang 39°C | Malam 20°C

Kamis, 8 Mei 2025: Siang 40°C | Malam 26°C

Dengan suhu tinggi seperti ini, jemaah haji diimbau untuk menjaga kondisi tubuh agar tetap bugar selama menjalani ibadah.

Baca Lainnya  Ketum DPP IMM Paparkan Modal Dasar Gerakan dan Agenda Strategis IMM

Tips Menjaga Kesehatan Saat Musim Panas di Arab Saudi

Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes), tahun 2025 menjadi kali terakhir penyelenggaraan ibadah haji yang berlangsung pada musim panas. Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes, Liliek Marhaendro Susilo, menyampaikan beberapa tips penting agar jemaah tetap sehat saat suhu tinggi:

1. Minum air putih minimal 2 liter per hari
Hindari dehidrasi dengan minum sedikit demi sedikit setiap 10–15 menit, terutama karena keterbatasan akses toilet di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.

2. Konsumsi oralit setiap hari
Usai melakukan umrah wajib atau aktivitas berat, minumlah oralit untuk menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh.

3. Gunakan perlengkapan pelindung panas
Jemaah disarankan membawa payung, topi, masker, sandal yang nyaman, serta kantung atau tas kecil untuk menyimpan sandal. Ini penting, karena sering terjadi jemaah lupa pintu masuk dan keluarnya masjid berbeda, akhirnya kehilangan sandal di area masjid.

4. Hindari berjalan tanpa alas kaki
Tanpa alas kaki, telapak kaki bisa melepuh akibat panas dari permukaan lantai. Gunakan alas kaki yang sesuai setiap saat.

Selain itu, Kemenkes telah membekali jemaah dengan tas kecil berisi obat-obatan, semprotan air mini, dan masker sebagai usaha preventif perlindungan dari cuaca panas ekstrem.

Dengan mengetahui prakiraan cuaca dan mengikuti tips kesehatan tersebut, jemaah haji Indonesia diharapkan dapat menjalankan ibadah dengan lebih nyaman dan aman di tengah kondisi cuaca panas.

 

*) Penulis: Afifun Nidlom

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *