Daging Kurban Berisiko Kolesterol, Dosen UM Surabaya Bagikan Tips Cara Atasi

Daging Kurban Berisiko Kolesterol, Dosen UM Surabaya Bagikan Tips Cara Atasi

MAKLUMAT – Daging kurban menjadi sajian utama di setiap momen Hari Raya Iduladha. Namun, tak sedikit yang luput menyadari bahwa konsumsi daging sapi dan kambing berlebih berdampak serius bagi kesehatan.

Sebab dua jenis daging ini memiliki protein yang sangat tinggi. Di satu sisi kaya lemak jenuh, sebagai kombinasi yang menyumbang tingginya kadar kolesterol dalam darah.

Kolesterol tinggi menjadi salah satu pemicu utama hipertensi dan penyakit jantung. Oleh sebab itu, perlu lebih bijak dalam menyantap olahan daging kurban. Firman, Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya, membagikan beberapa kiat sederhana agar tubuh tetap sehat pasca-berpesta daging.

Tingkatkan Intensitas Olahraga Ringan

“Pertama, lakukan olahraga secara rutin tiga sampai lima kali dalam seminggu,” ujarnya, Minggu (8/6/2025). Firman menjelaskan, aktivitas fisik seperti jalan cepat, lari, bersepeda, dan berenang bisa membantu membakar kalori sekaligus menurunkan kadar kolesterol.

“Cukup 30 menit per hari dengan intensitas sedang. Kalori bisa terbakar 4–7 kkal tiap menit,” imbuhnya. Selain berolahraga, Firman menganjurkan mengonsumsi makanan berserat tinggi untuk membantu menurunkan kadar kolesterol.

“Pilih biji-bijian, roti gandum, kacang polong, sayuran hijau gelap, serta kedelai. Kandungan isoflavon dan fitoestrogennya bisa mencegah penyerapan kolesterol,” jelasnya.

Di dapur, rempah-rempah juga bisa jadi senjata. Firman menyarankan penggunaan kunyit, jahe, serai (sereh), hingga cabai rawit merah sebagai bumbu masakan daging. “Rasanya nikmat, dan berbagai penelitian sudah membuktikan efektivitasnya dalam menurunkan kolesterol,” ia menambahkan.

Baca Juga  Jajaran DPD IMM Jawa Timur 2024-2026 Resmi Dilantik, Serukan Kolaborasi

Perbanyak Konsumsi Lemak Tak Jenuh

Firman juga menekankan pentingnya menyeimbangkan konsumsi daging kurban dengan sumber lemak tak jenuh seperti ikan salmon, tuna, biji chia, alpukat, almond, kenari, dan minyak zaitun. “Lemak tak jenuh ini membantu menurunkan kolesterol jahat dalam tubuh,” terang Firman.

Namun jika berbagai upaya tersebut belum berhasil menurunkan kolesterol, ia menyarankan untuk berkonsultasi ke dokter. “Terapi obat statin seperti simvastatin, lovastatin, atau atorvastatin bisa menjadi pilihan. Tapi tentu harus sesuai anjuran medis,” tutupnya.

Mengelola konsumsi daging kurban dengan bijak bukan berarti mengurangi makna Hari Raya. Justru dengan menjaga kesehatan, momen berkurban bisa dinikmati lebih lama, lebih sehat, dan lebih bermakna.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *