Darurat Kekerasan Digital, Anggota DPRD Jatim Puguh Pamungkas Tekankan Urgensi Perlindungan Anak

Darurat Kekerasan Digital, Anggota DPRD Jatim Puguh Pamungkas Tekankan Urgensi Perlindungan Anak

MAKLUMAT – Anggota Komisi E DPRD Jawa Timur, Dr. Puguh Pamungkas, MM, menyoroti berbagai persoalan serius yang masih dihadapi anak-anak di Indonesia.

Dalam momentum peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2025, ia mengingatkan pentingnya sinergi antara pemerintah, keluarga, dan masyarakat dalam melindungi anak-anak dari berbagai ancaman, terutama yang berasal dari dunia digital.

“Anak-anak adalah fondasi masa depan bangsa. Mereka berhak mendapatkan lingkungan yang aman, sehat, dan mendukung pertumbuhan mereka. Dunia maya saat ini menjadi salah satu tantangan terbesar yang mengintai masa depan generasi kita,” kata Puguh, Kamis (24/7/2025).

Menurut data Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (SIMFONI-PPA) yang dikelola KemenPPPA, sepanjang 2024 tercatat 28.831 kasus kekerasan terhadap anak.

Dari jumlah itu, korban perempuan mendominasi dengan 24.999 kasus, sementara anak laki-laki sebanyak 6.228 kasus. Bentuk kekerasan tersebut meliputi kekerasan fisik, psikis, seksual, eksploitasi, perdagangan anak (trafficking), hingga penelantaran.

Puguh juga menyoroti meningkatnya kasus perundungan daring atau cyberbullying, yang kini kian masif akibat tingginya penetrasi internet. Berdasarkan data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) 2024, sebanyak 79,5% penduduk Indonesia atau setara 221 juta orang terkoneksi dengan internet. Sebagian besar dari mereka mengakses dunia maya melalui ponsel dan aktif menggunakan media sosial, terutama WhatsApp.

“Cyberbullying, pelecehan daring, hingga penyebaran konten intim menjadi ancaman nyata yang dapat merusak psikologis dan moral anak. Tak sedikit anak yang mengalami gangguan mental seperti kecemasan, depresi, hingga menurun prestasi akademiknya akibat paparan konten negatif dan kekerasan daring,” tegas Puguh.

Baca Juga  Belum Ada Nama Pas yang Diusung, PKB Buka Pendaftaran Calon untuk Pilkada 2024

Pria asal Malang ini juga menambahkan bahwa ancaman di ruang digital turut berkontribusi pada meningkatnya kenakalan remaja, perundungan fisik, bahkan perilaku permisif yang meniru konten-konten negatif dari media sosial maupun game online.

Tema Hari Anak Nasional tahun ini, “Anak Hebat, Indonesia Kuat Menuju Indonesia Emas 2045,” menurut Puguh, menjadi pengingat kuat bagi semua elemen bangsa.

“Investasi terhadap kualitas anak hari ini adalah fondasi menuju Indonesia unggul di masa depan. Kita tidak bisa berharap generasi emas 2045 terbentuk jika saat ini kita abai terhadap perlindungan dan pendidikan karakter anak-anak,” tegasnya.

Puguh mendorong agar pemerintah, baik pusat maupun daerah, menyusun regulasi tegas terkait perlindungan anak di ruang digital. Ia juga menekankan pentingnya peran keluarga sebagai basis pendidikan karakter dan moral yang utama. “Keluarga harus menjadi benteng pertama yang membekali anak dengan nilai-nilai agama, etika, dan moral. Di samping itu, masyarakat, tokoh agama, dan lembaga pendidikan juga harus berperan aktif mengawal tumbuh kembang anak,” jelas politisi PKS ini.

Menurutnya, menjaga anak-anak Indonesia dari pusaran negatif dunia maya adalah tanggung jawab bersama. Hanya dengan kerja kolaboratif, lanjut Puguh, ekosistem yang aman, inklusif, dan ramah anak dapat benar-benar terwujud.

“Jika kita ingin menyambut satu abad Indonesia merdeka dengan generasi yang unggul, maka menjaga anak-anak hari ini dari kekerasan dan pengaruh buruk digital adalah langkah awal yang tak bisa ditunda,” pungkasnya.

Baca Juga  Apresiasi Sejumlah Capaian, Fraksi PAN DPRD Jatim Beri Catatan Kritis LKPJ Gubernur Jawa Timur

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *