MAKLUMAT – Partai Gema Bangsa menegaskan kesiapan menyongsong Pemilu 2029 dengan mengusung prinsip desentralisasi politik sebagai strategi utama penguatan partai. Konsep ini memberi kewenangan penuh kepada pengurus daerah untuk mengambil keputusan politik tanpa intervensi pengurus pusat.
Penegasan tersebut disampaikan Ketua Umum Partai Gema Bangsa, Ahmad Rofiq, saat menghadiri Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) DPW dan DPD Partai Gema Bangsa se-Jawa Timur di Surabaya, Ahad (14/12/2025).
Kegiatan ini juga menjadi bagian dari konsolidasi menuju Deklarasi dan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Gema Bangsa Januari 2026.
Rofiq menjelaskan, melalui prinsip desentralisasi, seluruh keputusan politik diserahkan kepada daerah, mulai dari penetapan calon legislatif, penempatan anggota DPRD terpilih dalam alat kelengkapan dewan, hingga kebijakan politik strategis lainnya.
“Tidak ada keputusan daerah yang harus direstui pusat. Semua ditentukan oleh daerah. Pusat hanya bersifat menyetujui. Begitu pula DPW hanya meneruskan dan menyetujui keputusan DPC bila memang perlu persetujuan DPP,” ujar Rofiq.
Menurutnya, partainya ingin mengubah pola politik lama yang bersifat top down, di mana keputusan ditentukan elit pusat. Sebaliknya, partai ini mengedepankan pola bottom up, dengan menempatkan aspirasi dan keputusan politik berasal dari akar rumput.
Prinsip desentralisasi tersebut, kata Rofiq, akan menjadi roh gerakan Partai Gema Bangsa yang dideklarasikan secara resmi pada 17 Januari 2026 di Jakarta.
“Kami optimistis konsep ini akan mendapat respons positif masyarakat. Banyak tokoh daerah menyatakan ketertarikannya bergabung dan siap hadir dalam Deklarasi dan Rapimnas nanti,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua DPW Partai Gema Bangsa Jawa Timur, Jamal Al Katiri, menyampaikan Rakorwil ini bertujuan memantapkan langkah konsolidasi partai di Jawa Timur.
Ia mengungkapkan, kepengurusan DPD di 38 kabupaten/kota se-Jawa Timur telah terbentuk 100 persen, dengan komposisi mayoritas wajah baru dan kalangan muda.
“Alhamdulillah, seluruh DPD sudah terbentuk. Sekitar 60 persen pengurus berasal dari kalangan muda dan belum pernah terlibat politik sebelumnya. Selain itu, ada pula tokoh Jawa Timur dengan rekam jejak politik yang siap bergabung, dan akan diumumkan setelah Deklarasi dan Rapimnas,” ujar Jamal.
Menurut politisi asal Lumajang tersebut, konsep desentralisasi menjadi daya tarik utama bagi generasi muda dan pendatang baru dalam dunia politik.
“Mereka sepakat bahwa keputusan politik harus ditentukan daerah. Dengan kepengurusan yang sudah lengkap, Partai Gema Bangsa Jawa Timur siap mengikuti Deklarasi dan Rapimnas, serta siap menyongsong Pemilu 2029 dengan target hasil maksimal,” pungkasnya.