23.9 C
Malang
Kamis, Desember 5, 2024
KilasDi Hadapan Warga Muhammadiyah, Prabowo Minta Para Menteri 'Puasa' untuk Menghemat Anggaran

Di Hadapan Warga Muhammadiyah, Prabowo Minta Para Menteri ‘Puasa’ untuk Menghemat Anggaran

Presiden RI Prabowo memberikan sambutan sekaligus membuka Sidang Tanwir dan Milad ke-112 Muhammadiyah di Kupang, NTT, Rabu (4/12/2024).
Presiden RI Prabowo memberikan sambutan sekaligus membuka Sidang Tanwir dan Milad ke-112 Muhammadiyah di Kupang, NTT, Rabu (4/12/2024).

MAKLUMAT – Presiden RI Prabowo Subianto, meminta para pejabat negara, mulai dari menteri hingga pimpinan daerah, untuk ‘puasa’ dan menahan diri melakukan perjalanan dinas luar negeri selama lima tahun ke depan.

Menurut Prabowo, langkah tersebut sangat penting, sebab bisa menciptakan efisiensi anggaran demi fokus pada penyelesaian program prioritas rakyat.

“Tolong para menteri, puasa dulu, puasanya lima tahun. Kalau kita hemat, dari perjalanan dinas saja bisa mengurangi 1,5 miliar dolar AS,” ujar Prabowo dalam sambutannya saat membuka Sidang Tanwir dan Milad ke-112 Muhammadiyah di Kupang, NTT, Rabu (4/12/2024).

Hemat Rp15 Triliun untuk Rakyat

Prabowo mengungkapkan bahwa perjalanan dinas luar negeri selama ini menyedot anggaran hingga 3 miliar dolar AS per tahun. Jika efisiensi dilakukan sebesar 50 persen, negara dapat menghemat hingga Rp15 triliun.

“Anggaran sebesar itu bisa kita alihkan untuk membangun bendungan, memperbaiki irigasi, merenovasi sekolah, atau menyediakan makan bergizi gratis untuk anak-anak sekolah,” jelasnya.

Presiden juga menyebut bahwa Menteri Keuangan Sri Mulyani dan timnya telah melakukan kajian, menunjukkan banyak kegiatan seremonial dan selebrasi yang tidak mendesak untuk dilaksanakan. Dana dari kegiatan tersebut lebih baik dialihkan ke program yang benar-benar bermanfaat bagi rakyat.

Pesan untuk Pemimpin Daerah

Selain meminta pejabat pusat untuk efisien, Prabowo juga mendorong para gubernur, bupati, dan wali kota terpilih untuk melakukan hal serupa. Ia menegaskan pentingnya anggaran digunakan untuk program yang langsung menyentuh kebutuhan rakyat.

“Kurangi yang sifatnya tidak kritis untuk kepentingan rakyat. Tidak usah terlalu banyak seminar, kita sudah tahu kesulitan rakyat. Fokuslah pada aksi nyata,” tegasnya.

Langkah efisiensi ini diharapkan dapat menjadi solusi konkret untuk mempercepat realisasi pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan kesejahteraan masyarakat, terutama di wilayah yang membutuhkan perhatian lebih seperti Nusa Tenggara Timur.

spot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

Lihat Juga Tag :

Populer