MAKLUMAT – Mantan Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, menghadapi penyelidikan intensif kasus dugaan suap. Kasus ini mengaitkan Moon Jae-in dengan mantan menantunya, Seo, yang mendapatkan jabatan sebagai eksekutif di Thai Eastar Jet pada 2018.
Jabatan eksekutif ini diduga sebagai imbalan atas bantuan tertentu kepada pendiri perusahaan tersebut. Informasi ini diungkap oleh jaksa penuntut yang memimpin kasus tersebut, seperti dilaporkan The Korea Times pada Minggu (1/9/2024).
Penyelidikan ini semakin memanas setelah jaksa menggeledah rumah putri tunggal Moon, Moon Da-hye, Jumat pekan lalu. Dalam penggeledahan itu, jaksa mencari bukti terkait dukungan finansial yang diberikan Moon dan istrinya kepada keluarga putrinya selama masa jabatannya sebagai presiden.
Moon disebut dalam surat perintah sebagai tersangka dalam kasus ini, yang menjadi kali pertama Moon Da-hye terseret langsung dalam penyelidikan ini.
Fokus utama penyelidikan Seo, yang diangkat sebagai eksekutif di Thai Eastar Jet pada 2018. Pada saat itu, Moon Jae-in masih menjabat sebagai presiden Korea Selatan. Seo, yang telah bercerai dari Moon Da-hye pada 2021, sudah tiga kali dipanggil sebagai saksi oleh jaksa pada awal tahun ini.
Investigasi mengarah pada dugaan bahwa penunjukan Seo di Thai Eastar Jet, maskapai penerbangan yang didirikan oleh mantan anggota parlemen Lee Sang-jik. Penunjukan Seo diduga sebagai imbalan atas bantuan yang diberikan Moon Jae-in kepada Lee.
Seo diangkat tidak lama setelah Lee menjabat sebagai kepala Badan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan Startup Korea pada Maret 2018, pada era pemerintahan Moon. Minimnya pengalaman Seo di industri penerbangan menimbulkan banyak pertanyaan terkait keputusan penunjukannya.
Kantor Kejaksaan Distrik Jeonju, yang menangani kasus ini, telah meningkatkan intensitas penyelidikan dalam beberapa pekan terakhir dengan memanggil sejumlah mantan ajudan Moon untuk dimintai keterangan.
Pada Sabtu (31/8), Cho Kuk, mantan sekretaris senior urusan sipil di era pemerintahan Moon yang kini memimpin Partai Pembangunan Korea, juga diperiksa selama tiga jam.
Cho Kuk membantah semua tuduhan yang diarahkan kepadanya dan menyatakan tidak mengenal Lee maupun Seo.
Selain Cho Kuk, Im Jong-seok, mantan kepala staf Moon, turut dipanggil untuk diinterogasi terkait keterlibatannya dalam penunjukan Seo. Namun, Im Jong-seok membantah semua tuduhan tersebut.
Di sisi lain, Partai Demokrat Korea (DPK), partai oposisi utama, mengkritik keras penyelidikan ini, termasuk penggeledahan di rumah putri Moon. Mereka menyebut langkah tersebut sebagai “balas dendam politik” terhadap pemerintahan sebelumnya.
“Ini adalah kesalahan besar jika pemerintahan Yoon Suk Yeol berpikir bahwa mempermalukan mantan presiden dan menggunakan penyelidikan untuk balas dendam politik dapat mengalihkan perhatian publik dari kegagalan kebijakannya,” ujar juru bicara DPK, Hwang Jeong-ah, dalam konferensi pers di Majelis Nasional, Minggu (1/9).