27.6 C
Malang
Rabu, April 16, 2025
KilasDinkes Surabaya Blak-blakan Kasus TBC, Ini Datanya

Dinkes Surabaya Blak-blakan Kasus TBC, Ini Datanya

Kadinkes Surabaya, Nanik Sukristina. foto: dok.Kominfo Pemkot Surabaya.

MAKLUMATDinas Kesehatan Surabaya akan meningkatkan kolaborasi guna mencegah peningkatan penyakit tuberkulosis (TBC). Upya kali ini adalah menggandeng Universitas Airlangga (Unair) dalam melakukan tatalaksana penanggulangan TBC anak.

Dalam kolaborasi ini perlunya investigasi terhadap, minimal delapan orang, di dalam rumah atau kontak erat melalui gerakan Cak dan Ning. Langkah kedua menggelar kegiatan skrining kesehatan terintegrasi TBC-PTM dan TBC-anak.

Kepala Dinkes Surabaya, Nanik Sukristina mengatakan, pihaknya juga perlu memperluas kerja sama lintas sektor. Misalnya kerja sama dengan rumah sakit (RS), hingga klinik dalam bentuk memorandum of understanding (MoU) atau nota kesepakatan.

“Kami juga melakukan skrining TBC pada kelompok risiko tinggi. Seperti pasien HIV, DM (diabetes melitus), anak khususnya gizi kurang dan buruk, ISPA atau pneumonia, Covid-19, dan calon jemaah haji (CJH),” kata Nanik, Selasa, (8/4/2025).

Pentingnya Penguatan Screening

Nanik juga melakukan penguatan jejaring internal TBC, dengan melibatkan peran lintas poli atau ruangan. Misalnya poli paru, poli anak, poli penyakit dalam, poli bedah, IGD, maupun rawat inap.

“Hal ini kami lakukan untuk menjaring terduga dan penemuan kasus TBC. Selain itu, kami juga mengoptimalkan kolaborasi TBC-HIV. Jadi, semua pasien wajib mengetahui status HIV-nya. Sedangkan pasien HIV wajib melakukan screening TBC,” Nanik menambahkan.

Proses ini memudahkan untuk meningkatkan penguatan, pendampingan, dan dukungan sosial pengobatan. Di satu sisi, Pemerintah Kota Surabaya juga melacak kasus yang belum memulai pengobatan, lost to follow-up (LTFU), dan mangkir. Termasuk mendampingi pasien TBC dari tim ahli klinis (TAK) dan KOPI TBC.

Pemberian layanan pengobatan bisa melalui puskesmas satelit TBC Resisten Obat (RO) atau di RS rujukan TBC RO. Sedangkan pendampingan pasien TBC RO, melalui peer educator (PE).

Tuntaskan Investigasi Kontak

“Kami juga berkoordinasi dengan Dinas Sosial untuk memfasilitasi shelter bagi pasien TBC. Pemberian berbagai bantuan kepada pasien seperti makanan tambahan PMT, tabung oksigen, sembako, dan keperluan lain. Kami pasti meningkatkan mutu melalui akreditasi fasilitas layanan kesehatan (Fasyankes),” sebutnya.

Berdasarkan surat revisi penyampaian target dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur, estimasi temuan kasus TBC tahun 2025 mencapai 16.098. Adapun kasus di Surabaya periode pelaporan Januari-Desember 2024 mencapai 12.096 kasus, atau 75 persen dari estimasi.

Adapun sumber data SITB dan cut off data per 24 Maret 2025, kasus TBC di Surabaya sebanyak 1.917 dari estimasi kasus sebanyak 16.098 tahun 2025. “Kami menargetkan, Investigasi Kontak (IK) di tahun 2025 sebesar 100 persen,” Nanik memungkasi.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BACA JUGA ARTIKEL TERKAIT

ARTIKEL LAINNYA

Populer