Diplomasi Prabowo Butuh Dukungan Teknokratis agar Berdampak Nyata di Dunia Internasional

Diplomasi Prabowo Butuh Dukungan Teknokratis agar Berdampak Nyata di Dunia Internasional

MAKLUMAT — Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Tantan Taufiq Lubis, menekankan pentingnya dukungan teknokratis dari Kementerian Luar Negeri (Kemlu) untuk memastikan keberhasilan diplomasi luar negeri yang dijalankan oleh Presiden Prabowo Subianto.

Ia menilai keberanian Presiden Prabowo dalam mengangkat isu-isu global seperti perdamaian di Gaza serta memperluas kerja sama ekonomi dan pertahanan harus diimbangi dengan kesiapan birokrasi diplomatik yang solid.

“Semangat besar ini harus diimbangi dengan kesiapan teknokratis dari Kemlu, agar diplomasi kita tidak hanya menjadi simbolis, tetapi juga menghasilkan dampak nyata,” ujar Tantan di Sharm El Sheikh, Mesir, Rabu (15/10/2025)..

Menurutnya, diplomasi Indonesia di era Prabowo akan menghadapi tantangan baru di tengah pergeseran geopolitik global. Kapasitas Menteri Luar Negeri dan kesiapan birokrasi Kemlu menjadi faktor penentu dalam menerjemahkan visi presiden ke dalam strategi diplomasi yang efektif.

“Dengan dinamika geopolitik yang terus berubah dan hubungan antarnegara yang semakin kompleks, Kemlu membutuhkan diplomat yang tidak hanya menguasai teori, tetapi juga memiliki pengalaman mendalam dalam pergaulan global dan negosiasi internasional,” tegas Tantan, yang juga menjabat sebagai Presiden World NYC Federation.

Tantan menyoroti bagaimana Tiongkok berhasil memanfaatkan pengaruh globalnya secara strategis, termasuk dalam mempertemukan berbagai faksi Palestina untuk berdialog. Indonesia, katanya, perlu belajar dari pendekatan ini agar mampu memaksimalkan peran sebagai juru damai dan penggerak utama di forum internasional.

Baca Juga  Soal Keppres Pemindahan Ibu Kota ke IKN, Jokowi Sebut Bakal Diteken Prabowo

Reformasi internal di Kemlu juga menjadi perhatian KNPI. Tantan menekankan perlunya pelatihan intensif bagi diplomat muda, penguatan strategi kebijakan luar negeri, serta sinkronisasi antara visi presiden dan pelaksanaan teknis diplomasi di lapangan.

KNPI, lanjutnya, mendukung penuh langkah-langkah diplomasi Presiden Prabowo, mulai dari peningkatan investasi dari Timur Tengah dan Tiongkok, kerja sama pertahanan dengan Turki, Prancis, dan Amerika Serikat, hingga perluasan akses pasar di kawasan Asia-Pasifik.

Namun, Tantan mengingatkan, keberhasilan tersebut hanya dapat dipertahankan bila didukung oleh birokrasi yang profesional dan adaptif terhadap perubahan global.

KNPI menyerukan model diplomasi yang antisipatif, progresif, dan visioner—di mana Indonesia tidak hanya berpartisipasi, tetapi juga menjadi penggerak utama dalam organisasi internasional.

Tantan menambahkan bahwa reformasi politik dan ekonomi domestik perlu dilakukan agar sejalan dengan ambisi Indonesia menjadi negara besar yang berpengaruh di dunia.

“Gerakan besar diplomasi Presiden Prabowo adalah peluang emas bagi Indonesia untuk memperkuat posisinya sebagai pemain utama di dunia internasional. Tetapi, tanpa dukungan teknokratis yang solid, peluang ini bisa hilang begitu saja,” pungkas pria yang juga Wakil Rektor Universitas Jakarta itu.

*) Penulis: Ubay NA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *