Disebut Cocok Jadi Caketum PPP, Khofifah: Saya Ketum Dewan Pembina Muslimat NU

Disebut Cocok Jadi Caketum PPP, Khofifah: Saya Ketum Dewan Pembina Muslimat NU

MAKLUMAT — Nama Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, disebut-sebut sebagai salah satu sosok potensial untuk menjadi Calon Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), pada Muktamar 2025 nanti.

Merespon hal itu, Khofifah enggan berspekulasi. Menurutnya, banyak kader internal PPP yang lebih layak dibandingkan dirinya, untuk dimajukan dan memimpin partai politik (parpol) berlambang kakbah itu.

“Dengan segala hormat banyak kader-kader PPP yang punya kesempatan untuk bisa memimpin PPP ke depan,” ujar Khofifah kepada awak media, saat di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat (16/5/2025).

“Jadi (lebih) bagus kader-kader (internal) kalau diberi kesempatan memimpin PPP ke depan,” sambung Gubernur Jatim dua periode itu.

Lebih lanjut, Khofifah juga menjelaskan bahwa posisinya yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Dewan Pembina Muslimat NU dan di struktural Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), tidak memperbolehkan untuk aktif atau menjabat sebagai Ketua Umum partai politik.

“Saya ini Ketum Dewan Pembina Muslimat NU, nggak boleh memimpin partai,” tandas perempuan yang juga pernah menjabat Menteri Sosial (Mensos) RI itu.

Dorongan untuk Khofifah Mencalonkan Ketua Umum PPP

Sebelumnya, tokoh senior PPP Jawa Timur, KH Mujahid Ansori, menyebut Khofifah Indar Parawansa sebagai sosok yang cocok untuk didorong dan dicalonkan sebagai Ketua Umum PPP dalam Muktamar yang akan digelar sekitar Agustus-September 2025 mendatang.

Baca Juga  Khofifah Minta 40 Sekolah Rakyat Dibangun di Jatim, Anggarannya Capai Rp4 Triliun

Ia menilai, kiprah dan pengalaman panjang Khofifah dalam memimpin organisasi besar merupakan modal kuat. Ia yakin, jika Khofifah memimpin PPP bakal mampu membawa kejayaan partai itu.

“Khofifah itu sudah punya pengalaman memimpin organisasi besar, yakni Muslimat NU. Kepemimpinannya saya yakin bisa membawa PPP kembali pada kejayaannya,” kata Kiai Mujahid Ansori, dilansir detikcom.

Tak hanya itu, Kiai Mujahid Ansori menyebut, figur Khofifah yang dekat dengan kalangan Nahdliyin akan berdampak signifikan terhadap daya saing PPP di panggung politik nasional. Terutama, dalam merebut kembali basis suara tradisional partai.

“Apalagi Khofifah sekarang Ketum Dewan Pembina Muslimat NU, Ketua PBNU juga. Saya yakin kehadiran beliau di PPP bisa memberi dampak elektoral dan mengembalikan kejayaan PPP,” sebutnya.

“Apalagi Khofifah itu ‘darahnya’ jelas ‘darah hijau’ PPP. Saya kira tidak akan ada hambatan besar jika Khofifah memimpin PPP,” imbuh Kiai Mujahid Ansori.

Menuju Mukmatar PPP 2025, Sejumlah Nama Mulai Muncul

Sekadar informasi, PPP bakal melangsungkan Muktamar pada sekitar Agustus-September 2025 nanti, atau sekitar tiga bulan ke depan. Meski begitu, dinamika di internal partai tampak mulai menghangat.

Sejumlah nama mulai muncul ke permukaan dan disebut-sebut sebagai figus yang layak untuk menjadi calon pemimpin baru partai Islam tertua di Indonesia tersebut.

Selain mempertimbangkan aspek ideologis, elektabilitas tokoh juga menjadi faktor penting yang dipertimbangkan para kader.

Baca Juga  Komisi XI DPR RI Gelar Uji Kelayakan 74 Calon Anggota BPK RI

Selain Khofifah, nama-nama lain yang muncul di antaranya Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman, Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Arsjad Rasjid, hingga Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman.

Sementara dari kalangan internal PPP, sosok mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekfraf) Sandiaga Salahuddin Uno, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen, maupun figur sentral seperti Muhammad Romahurmuziy, Suharso Monoarfa, hingga Muhammad Mardiono, dinilai sebagai sosok yang masih kompeten untuk bisa memimpin partai belambang kakbah untuk lima tahun ke depan.

*) Penulis: Ubay NA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *