DPR Dorong Percepatan KRL dari Jakarta-Cikampek, Saan Mustopa: Ini Kebutuhan Nyata Masyarakat

DPR Dorong Percepatan KRL dari Jakarta-Cikampek, Saan Mustopa: Ini Kebutuhan Nyata Masyarakat

MAKLUMAT — Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan (Korinbang), Saan Mustopa, mendorong percepatan perpanjangan layanan KRL Commuter Line hingga Stasiun Karawang dan Stasiun Cikampek. Hal itu disampaikan Saan Mustopada dalam kunjungan kerja ke Stasiun Cikampek, Kabupaten Karawang, Selasa (23/12/2025).

Ia menegaskan bahwa perluasan layanan tersebut bukan sekadar rencana teknis, melainkan kebutuhan nyata masyarakat kawasan industri Jawa Barat. “KRL hari ini memang baru sampai Cikarang. Kita ingin lanjutkan sampai Karawang dan Cikampek, karena kebutuhannya nyata,” ujar Saan dikutip dari laman Fraksi Nasdem, Jumat (26/12/2025).

Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan (Korinbang), Saan Mustopa (kemeja kotak) saat berkunjung ke Stasiun Cikampek, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Selasa (23/12/2025) lalu. Foto:Dok F Nasdem

Saan menjelaskan, hingga tahun 2025 layanan KRL masih berhenti di Stasiun Cikarang dan belum menjangkau Karawang maupun Cikampek. Ia menilai kondisi ini bukan karena minimnya permintaan masyarakat, tetapi karena jalur Cikarang–Cikampek–Karawang belum terelektrifikasi.

Menurutnya, jalur sepanjang sekitar 40 kilometer dari Cikarang ke Cikampek sebenarnya telah masuk dalam perencanaan elektrifikasi nasional. DPR RI, kata Saan, ingin memastikan agar perencanaan tersebut tidak berhenti di atas kertas.

“Desainnya sudah ada, rencananya sudah ada. Sekarang tinggal bagaimana kita melakukan percepatan,” tegas Legislator Fraksi Partai NasDem itu.

Perpanjangan layanan KRL dinilai semakin mendesak karena Karawang merupakan kawasan industri nasional dengan mobilitas pekerja yang sangat tinggi. Setiap hari, ribuan pekerja melakukan perjalanan dari Karawang ke Bekasi dan Jakarta, begitu pula sebaliknya.

Baca Juga  Netanyahu Sebut "Kecelakaan Tragis", Lima Jurnalis Palestina Jadi Korban "Double Tap" Serangan Israel

“Kalau KRL masuk, mobilitas masyarakat akan jauh lebih efisien. Waktu tempuh lebih singkat, biaya lebih terjangkau, dan beban jalan raya berkurang,” kata Saan.

Ia mengungkapkan, hingga September 2025, Stasiun Cikarang telah melayani sekitar 5,5 juta penumpang KRL, dengan pertumbuhan penumpang mencapai 8–9 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Data ini menunjukkan bahwa permintaan terhadap transportasi massal berbasis rel di koridor timur Jabodetabek terus meningkat secara konsisten.

Sementara itu, Stasiun Cikampek saat ini melayani sekitar 3.000 penumpang per hari menggunakan kereta lokal non-listrik. Saan meyakini jumlah tersebut akan meningkat signifikan apabila layanan KRL mulai beroperasi.

“Kalau nanti ada KRL, penumpang bisa di atas 5.000 per hari. Bahkan bisa lebih, karena arus pekerja sangat tinggi,” ujarnya.

Dengan jumlah penduduk Kabupaten Karawang lebih dari 2,6 juta jiwa dan perannya sebagai pusat industri nasional, Saan menilai kehadiran KRL bukan lagi pilihan alternatif.

“Ini bukan sekadar proyek transportasi. Ini kebutuhan ekonomi, kebutuhan sosial, dan juga kebutuhan lingkungan,” tegasnya.

Ia menambahkan, DPR RI akan terus mengawal kebijakan transportasi publik agar benar-benar berpihak pada kepentingan masyarakat luas, menghadirkan keadilan akses, serta mendorong pembangunan yang berkelanjutan.

Data KRL Jabodetabek

Dorongan Wakil Ketua DPR RI Saan Mustopa agar layanan KRL Commuter Line diperpanjang hingga Karawang dan Cikampek menemukan pijakan kuat pada data pertumbuhan penumpang dan pengembangan infrastruktur KRL Jabodetabek sepanjang 2024–2025. Data tersebut menegaskan bahwa transportasi massal berbasis rel semakin menjadi kebutuhan mendasar masyarakat, khususnya di koridor timur.

Baca Juga  Pidato Perdana di Sidang Umum PBB, Prabowo Serukan Perdamaian Global dan Tegaskan Solusi Dua Negara

Diolah dari berbagai sumber, sepanjang Semester I-2025, volume penumpang KRL Jabodetabek mencapai 166,4 juta orang. Angka ini meningkat sekitar 6,13 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024. KAI Commuter bahkan memproyeksikan total pengguna KRL Jabodetabek sepanjang 2025 menembus 334,3 juta orang.

Sejumlah stasiun mencatat kepadatan tertinggi. Stasiun Bogor melayani sekitar 8,8 juta penumpang, disusul Stasiun Tanah Abang dengan 8,3 juta penumpang, Stasiun Sudirman sebanyak 5,6 juta penumpang, serta Stasiun Bekasi yang melayani 5,4 juta penumpang pada Semester I-2025.

Data ini menguatkan pernyataan Saan Mustopa bahwa pertumbuhan pengguna KRL di koridor Bekasi–Cikarang berlangsung sangat agresif dan menunjukkan potensi limpahan penumpang ke arah Karawang dan Cikampek.

Elektrifikasi Cikarang–Cikampek Masuk Tahap Kunci

Untuk mendukung perluasan layanan, KAI Commuter menyiapkan elektrifikasi jalur Cikarang–Cikampek sepanjang sekitar 40 kilometer. Berdasarkan pembaruan perencanaan Desember 2025, proyek ini ditargetkan rampung pada 2027 dan dirancang menggunakan skema pembiayaan non-APBN guna mempercepat realisasi.

Langkah ini sejalan dengan dorongan DPR RI agar rencana elektrifikasi tidak berhenti pada desain, tetapi benar-benar menjawab kebutuhan mobilitas masyarakat kawasan industri.

Armada Baru dan Revitalisasi Sarana

Pada tahun 2025, KAI Commuter menargetkan penambahan 23 rangkaian kereta (trainset). Sebanyak 11 unit didatangkan dari Tiongkok, sementara 12 unit lainnya diproduksi PT INKA. Armada baru ini menggantikan kereta tua yang telah beroperasi lebih dari 30 tahun, sekaligus meningkatkan kapasitas dan kenyamanan layanan.

Baca Juga  Ketua NasDem Sumut Diturunkan Aparat dari Pesawat Karena Salah Tangkap, DPR Desak Kapolri Segera Beri Sanksi

Selain itu, KAI Commuter terus memperluas akses jaringan. Pada 19 Oktober 2024, Stasiun Pondok Rajeg resmi dioperasikan kembali di lintas Citayam–Nambo, sehingga memperkuat konektivitas wilayah penyangga Jakarta.

Jaringan KRL Jabodetabek per Desember 2025

Hingga Desember 2025, KRL Jabodetabek melayani lebih dari 90 stasiun yang tersebar di lima lintas utama, yakni Bogor Line, Cikarang Line, Rangkasbitung Line, Tangerang Line, dan Tanjung Priok Line. Cikarang Line sendiri menjadi salah satu lintas terpanjang dengan estimasi jarak 87,4 kilometer.

Perpanjangan layanan dari Cikarang ke Karawang dan Cikampek akan menambah lintasan sekitar 40 kilometer. Dengan Stasiun Cikarang telah melayani lebih dari 5,5 juta penumpang hingga September 2025, integrasi hingga Cikampek diproyeksikan menyerap ribuan pekerja industri yang selama ini bergantung pada bus dan kendaraan pribadi.

Keseluruhan data tersebut menegaskan bahwa KRL bukan sekadar moda transportasi, melainkan instrumen penting pembangunan ekonomi, pemerataan akses, dan pengurangan beban lingkungan.

Dalam konteks inilah, dorongan Saan Mustopa memosisikan perpanjangan KRL hingga Karawang–Cikampek sebagai agenda strategis yang relevan dengan kebutuhan riil masyarakat.***

*) Penulis: Edi Aufklarung

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *