
MAKLUMAT — Wali Kota Bima, Ahmad Rahman H Abidin, menyampaikan apresiasi dan dukungan terhadap rencana pembangunan Masjid Haedar Nashir di Kampus II Universitas Muhammadiyah (UM) Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Bukan tanpa alasan, pria yang akrab dipanggil Aji Man itu mengaku menjadi bagian yang tak dapat terpisahkan dari keluarga besar Muhammadiyah. Ia secara pribadi maupun Pemerintah Daerah menegaskan bakal ikut memberikan sumbangsih terhadap proyek tersebut.
“Saya dan keluarga besar merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keluarga besar Muhammadiyah tentu memiliki tanggung jawab moral untuk membesarkan persyarikatan,” ujarnya, saat menghadiri groundbreaking masjid yang berlokasi di Kelurahan Ule, Kecamatan Asakota, Kota Bima itu, Rabu (9/4/2025).
“Saya pribadi sumbang 100 sak semen dan pemerintah daerah juga turut membantu sebesar 200 juta pada tahun 2026,” sambung Rahman.
Pusat Pendidikan dan Spiritual
Pembangunan Masjid Haedar Nashir tak hanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan ibadah civitas akademika UM Bima, namun juga diharapkan menjadi pusat spiritual dan penguatan nilai-nilai keislaman bagi masyarakat sekitar.
“Saya harap dukungan dari keluarga besar UM Bima agar terus mengedukasi masyarakat. Mohon doa dan dukungan dari keluarga besar Muhammadiyah agar saya dan Wakil Wali Kota dapat mengemban amanah dari masyarakat Kota Bima dengan baik sesuai visi-misi yang telah dicanangkan,” tandasnya.
Edukasi Mengatasi Banjir Tahunan
Tak hanya soal pendidikan dan spiritualitas, Rahman juga menyinggung soal banjir tahunan yang dihadapi Kota Bima. Ia menyampaikan, pemerintah tengah menyiapkan upaya konkret dari tahun 2025 hingga 2027 untuk menangani banjir melalui perluasan Sungai Ntobo, Sungai Na’e, Sungai Tambe, serta pembangunan drainase primer.
Kondisi kawasan pegunungan yang semakin kritis juga menjadi sorotannya. Ia mendorong dukungan dari perguruan tinggi, termasuk UM Bima, untuk ikut mengedukasi warga agar mengganti tanaman jagung di wilayah kemiringan tinggi dengan pohon keras.
“Dengan dukungan edukasi dari keluarga besar UM Bima harapannya masyarakat dapat teredukasi untuk mengganti tanaman jagung dengan pohon keras seperti kemiri. Tanaman ini tidak hanya bermanfaat secara ekologis, tetapi juga memiliki nilai ekonomi tinggi, bahkan pasar internasionalnya terbuka luas dan didukung langsung oleh Bank Indonesia,” terang Rahman.
Menurutnya, kehadiran perguruan tinggi seperti UM Bima tidak hanya berdampak pada peningkatan kualitas pendidikan dan prestasi masyarakat, tetapi juga menjadi mitra penting pemerintah dalam mewujudkan penghijauan dan pembangunan berkelanjutan.
Gerakan kolaboratif ini, tambah Rahman, merupakan bagian dari langkah bersama untuk menciptakan Kota Bima yang Bersih, Indah, Sehat, dan Asri (BISA).