MAKLUMAT — Ketua Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan Pendidikan Nonformal (Dikdasmen dan PNF) PDM Kota Surabaya, Dikky Syadqomullah SHI MHES, menanggapi rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya yang mendorong hadirnya ekstrakurikuler berbasis gim daring alias e-sport di sekolah.
Diketahui, Pemkot Surabaya tengah mempersiapkan langkah besar melalui Dinas Pendidikan (Dindik), yang mendorong penerapan ekstrakurikuler berbasis gim daring atau e-sport di sejumlah sekolah. Program tersebut ditujukan sebagai alternatif penyaluran minat dan bakat siswa di luar jalur akademik.
Gim populer seperti Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) bahkan direncanakan masuk ke dalam kurikulum pembelajaran sebagai bagian dari media edukatif di tahun ajaran baru mendatang.
Terkait hal itu, Dikky menegaskan pentingnya kajian mendalam sebelum program tersebut diterapkan secara luas.
“Untuk Mobile Legends ini, ya menurut hemat kami kajiannya harus tuntas, terkait dampak baik dan buruknya. Kalau sekadar untuk penyaluran minat lewat ekstrakurikuler, itu bisa jadi membuat anak-anak senang di sekolah, tapi tetap harus terpantau,” ujar Dikky kepada Maklumat.ID, Rabu (4/6/2025) lalu.
Dikky menyoroti potensi dampak negatif jika gim seperti MLBB tidak diimbangi dengan pengawasan yang bijak. Ia menyebut pentingnya pembatasan penggunaan gawai di sekolah, agar tidak terjadi ekses seperti kecanduan bermain gim, baik di rumah maupun di sekolah.
“Jangan sampai nanti ya, di rumah sudah HP, di sekolah juga HP, semua HP. Itu kan repot. Makanya perlu ada batasan. Tujuan awal harus jelas. Apakah untuk pengembangan soft skill, strategi, atau hanya hiburan?” tegasnya.
Muhammadiyah Tidak Menutup Pintu
Meski demikian, Dikky mengaku Muhammadiyah sendiri tidak menutup pintu terhadap pendekatan baru dalam pendidikan. Bahkan, ia mengungkap bahwa mereka pernah menggunakan turnamen Mobile Legends untuk menarik minat siswa.
“Kita pernah pakai lomba Mobile Legends. Tapi itu sifatnya sebagai pintu masuk. Setelah mereka tertarik, kita arahkan. Kita bina supaya tidak terlalu banyak waktu terbuang hanya untuk bermain,” tambahnya.
Rencana ekstrakurikuler e-sport tersebut disebut tidak akan terbatas pada satu gim saja. Dindik Kota Surabaya menyebut akan mengakomodasi beragam jenis permainan yang diminati siswa, selama memenuhi unsur edukatif, kompetitif, dan bersifat membangun.
Langkah itu disebut-sebut menjadi bagian dari upaya Pemkot Surabaya dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang relevan dengan perkembangan zaman, terlebih di era serba digital saat ini.