MAKLUMAT — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa perekonomian Indonesia tetap solid di tengah bayang-bayang ketidakpastian global. Hal itu ia sampaikan dalam acara Peluncuran Media SUAR di Jakarta, Kamis (21/8/2025).
“Ekonomi Indonesia terus berkinerja baik dengan pertumbuhan 5,12% (yoy) di Kuartal II-2025, dan didukung oleh inflasi yang terkendali. Kondisi ini mencerminkan efektivitas koordinasi kebijakan fiskal, moneter, dan sektor rill dalam menjaga keseimbangan makroekonomi di tengah ketidakpastian global. Indonesia juga mengupayakan terobosan negosiasi perdagangan melalui perluasan cakupan layanan digital, investasi asing, dan reformasi struktural,” ujarnya dalam keterangan tertulis, dikutip dari laman resmi Kemenko Perekonomian.
Acara ini turut dihadiri Duta Besar Indonesia untuk Singapura Suryopratomo, Staf Ahli Bidang Pembangunan Daerah Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto, Ketua Umum APINDO Shinta W. Kamdani, CEO dan Editor in Chief SUAR Sutta Dharmasaputra, Ketua Dewan Pers Komaruddin Hidayat, serta Ketua Umum APKASI Bursah Zarnubi.
Dalam paparannya, Airlangga menekankan bahwa ekonomi digital kini menjadi mesin utama pertumbuhan. Dengan jumlah pengguna internet aktif mencapai 212 juta jiwa dan 59,3% masyarakat terbiasa bertransaksi online, ekonomi internet Indonesia pada 2030 diperkirakan menembus USD360 miliar dalam gross merchandise volume.
“Terjadi disrupsi digitalisasi di berbagai bidang, misalnya kita lihat tren payment system yang terus naik di bidang digital payment. Cashless society menjadi kenyataan, tapi memang ada disparitas antara kota besar dan kecil, jadi ini yang terus kita monitor. Kita juga akan mendorong capaian negara-negara ASEAN dalam ekonomi digital melalui DEFA,” katanya.
Airlangga juga menyoroti komitmen pemerintah untuk memperkuat sumber-sumber ekonomi baru. Beberapa langkah yang ditempuh antara lain diversifikasi pasar ekspor, transformasi digital, penguatan hilirisasi industri dan semikonduktor, serta transisi energi di bidang kendaraan listrik, biodiesel, dan energi baru terbarukan.
Ia menilai kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, dunia usaha, akademisi, dan media menjadi kunci utama. Inovasi bersama diharapkan mampu menciptakan iklim usaha yang kondusif sekaligus mendorong UMKM naik kelas melalui pemanfaatan teknologi.
“Peluncuran media SUAR ini, saya harapkan dapat menjadi sebuah titik awal dari optimisme dan produktif dalam penyajian informasi yang tidak hanya mengangkat permasalahan, tetapi lebih jauh menekankan pada solusi dan peluang bagi dunia usaha. SUAR ini penting di tengah ketidakstabilan dan ketidakpastian kondisi ekonomi global saat ini, dan saya juga senang SUAR ini dijalankan oleh awak media yang berpengalaman,” tandasnya.