Ekonomi Indonesia Tumbuh 4,87 Persen pada Triwulan I-2025, Sektor Pertanian Unggul

Ekonomi Indonesia Tumbuh 4,87 Persen pada Triwulan I-2025, Sektor Pertanian Unggul

MAKLUMAT — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia pada triwulan I-2025 tumbuh sebesar 4,87 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year). Pertumbuhan ini tercermin dari besaran Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku yang mencapai Rp5.665,9 triliun, serta atas dasar harga konstan 2010 sebesar Rp3.264,5 triliun [PDF].

Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, menjelaskan bahwa dari sisi produksi, Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan mencatatkan pertumbuhan tertinggi sebesar 10,52 persen (y-on-y). Sementara itu, dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicatatkan oleh Komponen Ekspor Barang dan Jasa yang naik 6,78 persen.

“Pertumbuhan ini mencerminkan daya saing sektor primer yang masih kuat, terutama didukung oleh komoditas ekspor pertanian dan hasil laut,” kata Amalia dikutip berita resmi BPS , Senin (5/5/2025).

Namun, secara kuartalan (quarter-to-quarter), ekonomi Indonesia mengalami kontraksi sebesar 0,98 persen dibandingkan triwulan IV-2024. Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Jasa Pendidikan mencatat kontraksi terdalam sebesar 8,45 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) terkontraksi paling dalam sebesar 39,89 persen.

Kontraksi ini, menurut Amalia, merupakan pola musiman yang umum terjadi pada awal tahun, terutama terkait dengan siklus anggaran pemerintah dan kalender pendidikan.

Secara spasial, kelompok provinsi di Pulau Jawa masih menjadi penggerak utama perekonomian nasional dengan kontribusi sebesar 57,43 persen terhadap total PDB nasional. Kinerja ekonomi di kawasan ini tumbuh 4,99 persen (y-on-y), lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional.

Baca Lainnya  Anwar Abbas: Demi Pemilu Damai, Prinsip Luber dan Jurdil Harus Dijunjung Tinggi

BPS menilai, capaian ini menunjukkan adanya momentum pemulihan ekonomi yang terus berlanjut, meskipun masih dihadapkan pada tantangan global dan penyesuaian kebijakan fiskal dalam negeri.

*) Penulis: Edi Aufklarung

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *