Evakuasi Ponpes Al Khoziny: 91 Santri Diduga Tertimbun, 7 Masih Bisa Komunikasi

Evakuasi Ponpes Al Khoziny: 91 Santri Diduga Tertimbun, 7 Masih Bisa Komunikasi

MAKLUMAT  – Tim SAR gabungan bekerja keras  untuk menyelamatkan santri Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo, dari lokasi reruntuhan bangunan musala. Hingga Selasa (30/9/2025) pukul 19.00 WIB, muncul kabar bahwa masih ada 91 santri diduga masih tertimbun, dan 7 di antaranya masih bisa berkomunikasi dengan tim penyelamat di lapangan.  Data itu diungkap laman resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berdasarkan data absensi santri.

Sebanyak 332 personel SAR gabungan dikerahkan, terdiri dari BASARNAS, BPBD Provinsi Jawa Timur, BPBD Kabupaten Sidoarjo, BPBD dari kabupaten sekitar seperti Jombang, Mojokerto, dan Nganjuk, Dinas PU SDA Provinsi, Tagana Dinas Sosial, aparat TNI, dan Polri. Mereka bekerja secara bergantian untuk menjaga ketahanan tim.

Meski peralatan berat sudah disiagakan, tim belum menggunakannya karena khawatir getaran memperparah reruntuhan. Tim fokus bekerja manual, menggali lubang dan celah untuk mengevakuasi korban yang masih hidup. Tim SAR mendeteksi indikasi enam santri bertahan di salah satu segmen reruntuhan. Petugas menyalurkan makanan dan minuman melalui celah untuk menjaga kondisi mereka.

“Proses evakuasi dilakukan secara hati-hati. Petugas menunggu asesmen dari pihak berwenang sebelum menurunkan alat berat untuk memastikan keselamatan korban yang masih hidup,” kata Abdul Muhari, Ph.D., Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, dalam keterangan tertulis, Rabu (1/10/2025). Tim bersama ahli konstruksi juga merumuskan langkah teknis untuk membersihkan puing di jalur evakuasi dengan aman.

Baca Juga  Momen Stafsus Menko Pangan Pandu Game Anak-anak di Famgath Kader Sang Surya

Tujuh Santri Dilaporkan Masih Hidup

Tim SAR gabungan juga terus berpacu dengan waktu untuk menyelamatkan tujuh santri yang diketahui masih hidup. Seluruh korban yang terdeteksi masih hidup. Sekdaprov Jatim Adhy Karyono memastikan, tanda-tanda kehidupan terpantau dari tiga titik berbeda. “Ada tujuh orang. Satu di sektor belakang, satu di tengah, dan lima di sisi kanan. Mereka masih bisa komunikasi,” ujar Adhy dikutip dari laporan CNN Indonesia.

Untuk menjaga kondisi korban, petugas menyalurkan makanan, minuman, hingga oksigen melalui celah reruntuhan. “Kita kasih suplai minum, makan, kemudian kasih oksigen,” tambahnya. Adhy menegaskan, proses penyelamatan dilakukan ekstra hati-hati. Tim SAR memilih tidak menggunakan alat berat agar getaran tidak memperparah kondisi bangunan. “Kalau pakai alat berat, risiko pergeseran bisa mencelakakan baik korban maupun petugas,” jelasnya.

Kantor SAR Surabaya melalui akun Instagram menyebutkan,  tragedi ambruknya musala itu sudah menelan tiga korban jiwa. Dari 100 santri yang tercatat berada di lokasi saat kejadian, 88 berhasil menyelamatkan diri, sementara 11 dievakuasi tim SAR. Tiga di antaranya meninggal dunia setelah sempat dirawat.

Kendala utama penyelamatan adalah struktur bangunan yang rapuh dan tumpukan beton yang sulit dibongkar. Meski begitu, tim SAR gabungan tetap bekerja siang-malam dengan dukungan penuh dari berbagai unsur. “Operasi penyelamatan akan terus dilanjutkan sampai semua korban berhasil dievakuasi,” tegas Nanang Sigit P.H., SAR Mission Coordinator.

Baca Juga  PKB Jatim Serahkan Bantuan Rp750 Juta untuk Ponpes Al Khoziny Sidoarjo

Kepala BNPB Akan Tinjau Lokasi

Insiden ini masuk kategori kegagalan teknologi konstruksi. Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto S.Sos., M.M., dijadwalkan memberikan intervensi untuk kelancaran penanganan darurat.

“Pemeriksaan lokasi akan fokus pada pencarian korban yang masih hidup dan pendampingan proses evakuasi agar berlangsung cepat dan aman,” ujar Abdul Muhari.

Rabu (1/10), Kepala BNPB bersama Deputi Bidang Penanganan Darurat Mayjen TNI Budi Irawan dan rombongan bertolak dari Jakarta pukul 06.00 WIB menuju Sidoarjo melalui udara. Setelah mendarat di Bandara Internasional Juanda, mereka akan langsung meninjau lokasi dan mendampingi pencarian serta pertolongan.***

*) Penulis: Edi Aufklarung

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *