MAKLUMAT — Wakil Menteri (Wamen) Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fahri Hamzah menegaskan pentingnya peran pengembang dalam mendukung Program 3 Juta Rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Dalam diskusi bersama Asosiasi Pengembang Perumahan dan pemangku kepentingan di Yogyakarta, ia meminta komitmen semua pihak untuk memastikan program ini berjalan efektif.
“Jangan bicara tidak ada uang, uang ada dan banyak untuk rakyat. Dengan hal tersebut, bagaimana kita pelan-pelan berpikir untuk menyalurkan bantuan-bantuan tersebut dengan skema yang luar biasa hebat, karena dua program yang Presiden utarakan dengan lantang, yakni makan bergizi dan Program 3 Juta Rumah,” tegas Fahri, Selasa (28/1/2025).
Fahri mengungkapkan, pihaknya di Kementerian PKP tengah menyiapkan regulasi yang akan mempermudah dan mempercepat implementasi program perumahan. Ia juga mengimbau pemerintah daerah (Pemda) untuk lebih proaktif dalam mengajukan proposal bantuan program perumahan.
“Pemda yang lebih mengetahui permasalahan dan kondisi di daerah masing-masing. Jadi, peran aktif Pemda sangat penting,” ujar pria yang juga Wakil Ketua Umum Partai Gelora itu.
Tak hanya itu, Fahri juga menekankan pentingnya keterlibatan usaha kecil di pedesaan untuk mendukung keberhasilan program perumahan ini. Menurutnya, efek positif dari kepemilikan rumah akan berdampak ke berbagai sektor ekonomi dan sosial.
“Kementerian PKP diminta membuat skema dan desain untuk melibatkan usaha kecil di desa-desa agar pelaku usaha juga dapat terlibat secara lebih masif dalam gerakan penyelenggaraan perumahan dan permukiman,” katanya.
Dukungan Stakeholders untuk Program 3 Juta Rumah
Di sisi lain, Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho mengapresiasi dukungan dari berbagai pihak terhadap Program 3 Juta Rumah. Ia menyebut BP Tapera terus diperkuat perannya dalam mengelola skema pembiayaan perumahan.
“Sekarang, berkat Kementerian PKP, kami terus didorong untuk menjadi tulang punggung di hulunya dalam hal mengelola skema pembiayaan,” ujar Heru.
Kepala BTN Kanwil Jawa Tengah, Waluyo, juga menyatakan komitmennya dalam mewujudkan program tersebut. Ia menargetkan pembangunan 14 ribu unit rumah di wilayahnya pada tahun 2025. Menurutnya, hal itu bukanlah sebuah mimpi.
“Program 3 juta rumah bukan sekadar angka atau mimpi, tapi harus direalisasikan. Misi kami yang utama adalah menjadi pendamping pemerintah dalam mendukung pembangunan perumahan yang lebih baik,” tutur Waluyo.
Dengan dukungan semua pihak, Fahri optimistis program 3 juta rumah tersebut bakal memberikan dampak positif bagi masyarakat luas, terutama bagi MBR yang sangat membutuhkan hunian layak.