Fantastis! Misi Dagang Jatim-Sulteng Tembus Rp1,542 Triliun

Fantastis! Misi Dagang Jatim-Sulteng Tembus Rp1,542 Triliun

MAKLUMAT – Sinergi ekonomi antara Jawa Timur dan Sulawesi Tengah (Sulteng) semakin tak terbendung. Misi Dagang dan Investasi yang dipimpin langsung Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Palu, Sabtu (18/10/2025), sukses besar dengan mencatatkan total transaksi final yang fantastis: Tembus Rp1.542.632.334.000.

Angka tersebut benar-benar melesat jauh. Menjadi bukti tingginya potensi seller dan buyer kedua provinsi. Sebagai perbandingan, misi dagang serupa pada Februari 2022 “hanya” mencatatkan Rp 104,92 miliar. Artinya, terjadi lonjakan hingga 14 kali lipat lebih.

“Alhamdulillah, saat ditutup pukul 17.00 WITA total transaksi mencapai Rp1,542 Triliun lebih,” ucap Gubernur Khofifah penuh syukur usai acara di Best Western Plus Coco, Kota Palu.

Dari total nilai jumbo tersebut, Khofifah merinci, Jatim mencatatkan penjualan (muat) senilai Rp1,297 triliun lebih. Sementara, pembelian (bongkar) komoditas unggulan dari Sulteng senilai Rp245,09 miliar. “Ini menjadi starting point kita untuk membangun penguatan bersama semua sektor,” tegasnya.

Misi dagang ke Sulteng ini merupakan yang kesembilan kalinya digelar Pemprov Jatim sepanjang 2025. Sekaligus menjadi misi dagang ke-45 selama kepemimpinan Gubernur Khofifah.

Dalam transaksi kali ini, sejumlah komoditas unggulan Jatim menjadi primadona. Mulai dari bahan bangunan, benih tanaman hortikultura, susu, olahan daging, pakan ikan dan udang, karkas ayam, mesin las, mesin pengurai sabut kelapa, hingga buah-buahan.

Sebaliknya, pelaku usaha Jatim juga memborong komoditas andalan Sulteng. Di antaranya Kopi arabika natura, kelapa bulat, berbagai jenis ikan (kembung, tuna, bandeng), kemiri, serta rotan asalan.

Baca Juga  DPRD Jatim Dorong Pemprov Optimalkan Aset dan BUMD untuk Tingkatkan PAD

Lebih jauh, Khofifah menegaskan bahwa pertemuan ini bukan sekadar selesai di transaksi. Ia mendorong kerja sama lanjutan untuk pengembangan potensi daerah. Salah satunya, potensi kain tenun dan kain songket Sulteng untuk didorong menjadi Desa Devisa, seperti yang telah sukses dilakukan Jatim dengan 293 Desa Devisa.

“Sulteng memiliki kain tenun dan songket yang saya rasa memiliki kekuatan untuk dijadikan Desa Devisa. Nantinya akan mendapatkan penguatan akses market, modal, dan desain sesuai tren,” jelas Khofifah.

Potensi lain yang dilirik Khofifah adalah Durian Musang King. Ia menyebut, 85 persen kebutuhan Musang King di Jatim masih dipenuhi dari impor. Padahal, Sulteng ternyata berhasil menanam durian jenis tersebut hingga mampu merambah pasar ekspor.

“Sehingga sangat dimungkinkan bahwa melalui pertemuan ini kemudian membuka pintu perdagangan baru, dimana Durian jenis Musang King dari Sulteng sangat potensial,” ucapnya optimistis.

Sementara itu, Gubernur Sulawesi Tengah Anwar Hafid menyambut hangat inisiasi Pemprov Jatim. Ia mengaku optimistis sinergi ini akan membuat potensi Sulteng yang besar bisa berkembang lebih baik lagi.

“Terima kasih kepada Ibu Gubernur Khofifah. Kami senang bisa bertemu dan belajar langsung,” ujar Anwar.

Sebagai penguat komitmen, misi dagang ini juga ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antar-OPD serta organisasi usaha seperti KADIN, HIPMI, IWAPI, dan FORKAS dari kedua provinsi.

Baca Juga  Kado Ultah ke-80 Jatim, Khofifah Gratiskan Trans Jatim Koridor VII Lamongan-Paciran

Transaksi terbesar dicatatkan oleh Asosiasi Pelaku Usaha Peternakan Jatim dan Sulteng untuk komoditi susu, daging ayam, daging sapi, dan daging olahan senilai Rp919 miliar per tahun. Disusul transaksi komoditi ikan antara CV. RUM SEAFOOD dengan CV. ANDI FITRI REZKIANA senilai Rp96,3 miliar per tahun.***

*) Penulis: Edi Aufklarung

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *