19 C
Malang
Selasa, September 17, 2024
KilasFounder Drone Emprit Sambut Baik Pembentukan Angkatan Siber

Founder Drone Emprit Sambut Baik Pembentukan Angkatan Siber

Pendiri Drone Emprit, Ismail Fahmi. Foto:IST

MAKLUMAT Founder Drone Emprit dan Media Kernels Indonesia, Ismail Fahmi menyambut baik pembentukan Angkatan Siber. Sebab, sejumlah rivalitas bahkan perang antarnegara saat ini lebih banyak terjadi di ruang siber.

“Perang sekarang itu kan bukan hanya secara fisik atau perang alutsista, tapi justru lebih banyak terjadi aksi-aksi siber, misalnya di timur tengah Irsael-Palestina, Israel-Iran, lalu rivalitas Amerika Serikat (AS), Rusia, China, perang Rusia-Ukraina, itu banyak terjadi di ruang siber,” ujar Ismail Fahmi kepada Maklumat.ID, Rabu (4/9/2024).

Sebab itu, kata Ismail, tentu akan sangat positif jika kemudian bidang siber menjadi matra tersendiri dalam struktur dan konstruksi pertahanan Indonesia.

“Ya selama ini kan sebenarnya sudah ada bidang yang menangani siber itu di TNI, tapi belum menjadi matra sendiri. Dengan menjadi matra siber, saya kira bakal positif, karena nanti tentu akan ada alokasi atau postur anggarannya sendiri, sehingga diharapkan bisa lebih maksimal pengembangan pertahanan siber kita,” kata Fahmi.

Kendati demikian, pria yang juga menjabat Wakil Ketua Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) PP Muhammadiyah itu menyebut memang bukan hal mudah untuk mendirikan matra baru, termasuk berkaitan dengan sumberdaya manusia (SDM).

Menurut Ismail, TNI yang selama ini fokus pada pengembangan militer secara fisik bisa menggandeng sosok profesional maupun pihak-pihak swasta untuk menopang pertahanan siber dalam matra tersebut jika nantinya betul-betul direalisasikan. Dan praktik kerja sama tersebut, sudah dilakukan oleh banyak negara.

“Militer kita kan selama ini memang tidak dibentuk untuk itu. Jadi nantinya, saya rasa memang harus berkolaborasi, bekerja sama dengan sipil atau profesional, ataupun pihak swasta untuk mendukung itu,” sebutnya.

“Termasuk di negara-negara seperti Amerika, Rusia, Inggris, termasuk Israel, mereka kan bekerjasama dengan swasta untuk mengembangkan pertahanan siber mereka, jadi tentu ini,” sambung Ismail.

Menurut Ismail, SDM Indonesia saat ini sudah banyak yang memiliki keahlian di bidang siber, meski begitu tidak semua akan bisa cocok dan sesuai dengan kebutuhan terkait sektor pertahanan siber.

“Jadi yang memang karena masih baru, apalagi ini masih wacana ya, jadi memang akan butuh effort lebih untuk menjaring tenaga-tenaga yang memang sesuai dengan kebutuhan pertahanan di bidang siber itu,” tandasnya.

Menurut Fahmi, Indonesia terkadang mempunyai banyak SDM, dan berlimpah di bidang Angkatan Siber. Tapi ketika disesuaikan dengan kebutuhan pertahanan ternyata tidak sebanyak itu. “Jadi memang harus dilihat dulu seperti apa kebutuhannya, dan sebab itu kan ini mau dibentuk, disiapkan lebih lanjut SDM-nya,” jelasnya.

Meski begitu, dia mengaku optimis jika wacana Angkatan Siber diseriusi oleh pemerintah, maka potensi untuk bisa mengembangkan sektor pertahanan siber Indonesia lebih baik dan lebih kuat bisa terwujud.

“Karena itu tadi, kalau jadi matra sendiri mereka punya postur atau lokasi anggaran yang lebih baik untuk bisa fokus dan mengembangkan pertahanan siber itu,” tandasnya.

Seperti diberitakan, sejumlah pejabat publik memunculkan wacana agar TNI segera membentuk angkaatan siber untuk memperkuat pertahanan siber Indonesia.

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) dalam Rapat Bersama DPR RI dan DPD RI sempat menyebut pentingnya angkatan siber dalam pertahanan negara. Selain itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga memerintahkan TNI segera membentuk  Angkatan Siber untuk memperkuat pertahanan Indonesia.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Lihat Juga Tag :

Populer