MAKLUMAT – Anggota Komisi A DPRD Jawa Timur, Eko Yunianto, menyoroti pentingnya reformasi penempatan dan pengembangan karier ASN pasca-pelantikan 4.172 ASN dan PPPK oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Menurutnya, penempatan ASN harus berbasis pemetaan bakat dan kompetensi agar tepat guna dan berdampak nyata bagi pelayanan publik.
Eko menegaskan bahwa pelantikan ASN dan PPPK bukan sekadar formalitas, melainkan awal dari tanggung jawab besar sebagai wajah negara.
Anggota Fraksi PDI Perjuangan ini menyampaikan 5 pesan penting bagi mereka, yaitu integritas, kompetensi, empati, disiplin, serta pemahaman tugas pokok dan fungsi (tupoksi).
Ia juga mengingatkan agar ASN menjauhi praktik KKN dan menjaga etika profesional, baik di dalam maupun luar kantor.
Fraksi PDIP DPRD Jatim sendiri merekomendasikan agar Pemprov Jatim mendorong Badan Kepegawaian Daerah (BKD) didorong merancang rotasi dan pengembangan karier berbasis passion dan capaian kinerja, bukan sekadar senioritas.
Eko juga mengajak mereka untuk terus mengembangkan diri melalui pelatihan dan workshop yang telah disiapkan BPSDM dan BKD.
“Dunia birokrasi saat ini menuntut kemampuan lintas sektor. ASN dan PPPK harus terus belajar dan menjadi solusi, bukan beban,” ujarnya.
Anggota DPRD Jatim Dapil Lumajang-Jember itu menyampaikan imbauan tegas dan menyeluruh kepada para abdi negara baru ini, agar mereka benar-benar memahami tanggung jawab yang kini mereka emban.
Eko pun merinci lima pesan kunci yang disebutnya tadi sebagai fondasi karakter ASN masa depan. Ia berharap pesan ini tak hanya menjadi nasihat, melainkan juga menjadi pedoman etis dan profesional dalam bertugas.
“Sebagai pelayan publik, Anda adalah wajah dari negara. Integritas bukan pilihan, melainkan kewajiban,” tegas Eko.
Ia mengingatkan agar seluruh ASN dan PPPK menghindari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
“Jangan pernah meminta atau menerima gratifikasi. Etika harus dijaga, bahkan di luar jam kerja sekalipun. Masyarakat berharap Anda menjadi contoh,” ujarnya.
Eko juga mengingatkan pentingnya kecepatan beradaptasi dan peningkatan kompetensi. Menurut dia, tugas utama ASN adalah melayani masyarakat dengan prima.
“Birokrasi bukan tempat untuk mempersulit. Jadilah solusi, bukan beban. Layani dengan empati dan kecepatan,” tegasnya.
Ia juga meminta ASN dan PPPK bersikap humanis dan menghindari sikap arogan dalam pelayanan. Kedisiplinan dan profesionalisme juga menjadi perhatian serius.
“Patuhi jam kerja, jangan menunda pekerjaan, dan bertanggung jawablah pada setiap tugas. Harus menunjukkan kualitas kerja yang tinggi dan loyal terhadap institusi,” ujarnya.
Eko pun berpesan agar setiap ASN dan PPPK benar-benar memahami tugas pokok dan fungsinya.
“Jangan malu bertanya. Dengan memahami tupoksi, Anda akan bekerja lebih fokus, terarah, dan memberikan kontribusi maksimal,” katanya.
Diketahui, pelantikan ribuan ASN dan PPPK itu sendiri dilaksanakan pada Rabu (16/7) di Gedung Graha Unesa, Surabaya.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyerahkan langsung SK kepada 2.157 CPNS dan 2.015 PPPK formasi tahun 2024, menjadikan Jawa Timur sebagai provinsi dengan pengangkatan ASN terbanyak secara nasional.