MAKLUMAT — Vice President of OIC Youth Indonesia, Fadhil Mahdi, menyampaikan apresiasi atas lahirnya GazaOne.id, sebuah platform pusat informasi dan koordinasi bantuan untuk Gaza, yang masuk dalam salah satu dari tujuh actionable plan hasil Konferensi Pemuda Indonesia untuk Gaza Palestina di Gedung Merdeka, Bandung.
GazaOne.id hadir sebagai upaya konkret generasi muda Indonesia untuk menjawab kebutuhan gerakan solidaritas yang tidak hanya berpusat pada penggalangan simpati, tetapi juga bertumpu pada data dan koordinasi yang terpadu.
Melalui GazaOne.id, publik dapat memantau data visual terbaru terkait situasi kemanusiaan di Gaza—termasuk jumlah korban, infrastruktur terdampak, dan kebutuhan mendesak—sekaligus terhubung dengan daftar aksi bantuan dari berbagai NGO (Non-Government Organization) maupun pemerintah.
Selain itu, GazaOne.id juga menyediakan jalur komunikasi terbuka bagi relawan, organisasi, dan komunitas yang ingin berkolaborasi secara berkelanjutan.
Fadhil Mahdi menegaskan pentingnya langkah nyata pemuda Muslim di seluruh dunia untuk mendukung perjuangan Palestina melalui kerja sama lintas batas yang terarah dan berkelanjutan.
“GazaOne.id adalah salah satu dari tujuh actionable plan hasil Konferensi ini, dan saya melihat ini sebagai model solusi nyata,” ujar Fadhil, dalam keterangan yang diterima Maklumat.id, Sabtu (12/7/2025).
“Kita perlu memastikan platform ini disosialisasikan seluas mungkin agar semakin banyak organisasi, relawan, dan donatur bisa bergerak terkoordinasi, mendukung Gaza dengan data akurat dan aksi yang terarah,” sambungnya.
Pemuda yang juga menjabat Ketua DPP IMM Bidang Hubungan Luar Negeri itu menekankan, kehadiran GazaOne.id membuktikan bahwa generasi muda Indonesia mampu memimpin prakarsa soft diplomacy dengan pendekatan kolaboratif—sebuah modal penting untuk memperkuat jaringan solidaritas di level Asia-Afrika dan dunia Islam.
Melalui Konferensi Pemuda Indonesia ini sendiri, para generasi muda Indonesia menunjukkan bahwa dukungan terhadap Palestina tidak berhenti di ruang diskusi, tetapi diterjemahkan menjadi peta aksi nyata, mulai dari advokasi kebijakan, diplomasi publik, kampanye literasi, hingga gotong royong bantuan kemanusiaan.
Konferensi yang digelar di Gedung Merdeka Bandung ini, sekaligus juga menegaskan bahwa semangat Dasa Sila Bandung tetap hidup di generasi muda Indonesia: “membela bangsa yang terjajah adalah amanat sejarah dan kewajiban moral bersama.”
