Gebrakan 174 Ribu Siswa Jatim di SMA Award 2025: Pecahkan Dua Rekor MURI, Khofifah Bangga Bibit Pemimpin Emas Mulai Terlihat

Gebrakan 174 Ribu Siswa Jatim di SMA Award 2025: Pecahkan Dua Rekor MURI, Khofifah Bangga Bibit Pemimpin Emas Mulai Terlihat

MAKLUMAT – Gemuruh tepuk tangan dan decak kagum membahana di Dyandra Convention Hall Surabaya, Kamis (23/10/2025) malam. Ini bukan sekadar malam penganugerahan biasa. Ini adalah perayaan akbar atas lahirnya 174.858 talenta muda Jawa Timur yang sukses menggetarkan panggung SMA Award 2025.

Tak tanggung-tanggung, dua rekor dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) pecah sekaligus malam itu. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menerima langsung kedua penghargaan tersebut dengan wajah semringah.

Rekor pertama dicatatkan untuk lomba seni budaya, olahraga, dan kriya dengan partisipasi siswa SMA terbanyak, menembus angka fantastis 174.858 siswa, baik dari SMA Negeri maupun Swasta. Rekor kedua tak kalah mentereng: lomba penulisan cerpen yang diikuti oleh 10.329 siswa sekaligus.

Gubernur Khofifah tak bisa menyembunyikan rasa bangganya. Angka partisipasi tahun ini benar-benar fenomenal. Terjadi lompatan yang luar biasa tajam. “Alhamdulillah… Dibandingkan dengan tahun 2024 yang pesertanya 36.221, maka terjadi kenaikan 482,7 persen,” kata Khofifah.

Bagi Khofifah, ledakan antusiasme ini bukan sekadar angka statistik. Ini adalah bukti nyata komitmen dan keseriusan Pemprov Jatim dalam menggodok Generasi Emas 2045. Menurutnya, dari ajang inilah bibit-bibit pemimpin masa depan itu mulai terlihat. “Kita bisa melihat ekspresi, elaborasi, dan potensi anak-anak SMA Jatim. Ini bagian dari kekuatan Jawa Timur untuk menyiapkan pemimpin masa depan menyambut Indonesia Emas 2045,” tegasnya.

Baca Juga  Integrasikan Literasi Lingkungan dalam Pembelajaran, Kemendikdasmen Teken MoU dengan Kemenhut

Kebanggaan Khofifah semakin beralasan. Ia membeberkan fakta menarik. Belum lama ini, dirilis daftar 11 SMA di Indonesia yang disebut-sebut sebagai pencetak pemimpin masa depan. Lima di antaranya adalah SMA Negeri. “Dan ternyata, lima SMA Negeri yang disebutkan itu semuanya dari SMA Negeri Jawa Timur,” ungkapnya bangga.

Kawah Candradimuka

Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Aries Agung Paewai, mengamini. Ia menyebut SMA Award memang dirancang sebagai kawah candradimuka. Ajang ini menjadi ruang vital bagi siswa untuk “menemu kenali” bakat dan minat mereka yang sesungguhnya. “Eksistensi mereka harus ditumbuhkan dalam berbagai bentuk kegiatan yang penuh inovasi dan kreativitas. SMA Award jadi program unggulan untuk mengasah passion dan skill mereka,” jelas Aries.

Meski tahun ini jumlah bidang lomba sedikit berkurang menjadi 25 kategori, hal itu terbukti tidak menyurutkan semangat para siswa. Justru, antusiasmenya makin membara.

Khofifah pun berharap, gebrakan di Jatim ini bisa menjadi pilot project secara nasional. “Saya rasa negara ini kaya akan beragam bibit dan potensi, dari mulai kepemimpinan, kriya, menulis cerpen, hingga olahraga dan seni,” tuturnya.

Malam penganugerahan itu ditutup dengan pesan kuat dari Khofifah untuk para siswa. Ia mengingatkan bahwa prestasi akademik saja tidak cukup. “Teruslah meraih prestasi. Negeri ini tidak hanya butuh generasi pintar, tapi generasi pintar dan benar,” pesannya. “Insya Allah, saat Indonesia Emas 2045, pemimpin emasnya dari siswa-siswi Jawa Timur.”***

Baca Juga  Soal Makan Bergizi Gratis, Wamen Investasi: Fundamental untuk SDM Unggul
*) Penulis: Edi Aufklarung

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *