24.9 C
Malang
Selasa, April 1, 2025
KilasGempa Bumi Guncang Myanmar, Lebih dari 1.000 Orang Tewas

Gempa Bumi Guncang Myanmar, Lebih dari 1.000 Orang Tewas

Salah satu gedung 33 lantai di Bangkok, Thailand, roboh akibat gempa bumi magnitudo 7,7 yang mengguncang Myanmar, Jumat (28/3/2025). Foto:Tangkapan Layar

MAKLUMAT — Tim penyelamat internasional, Sabtu (29/3/2025) mulai terbang ke Myanmar untuk membantu pencarian korban selamat akibat gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,7 yang mengguncang negara tersebut pada Jumat (28/3/2025) siang. Gempa ini menewaskan lebih dari 1.000 orang dan merusak infrastruktur penting di tengah perang saudara yang masih berlangsung.

Pemerintah militer Myanmar melaporkan bahwa jumlah korban tewas mencapai 1.002 orang, angka yang meningkat pesat dari laporan awal yang menyebutkan 144 orang tewas. Selain itu, sedikitnya sembilan orang tewas di Thailand, negara tetangga Myanmar, akibat dampak gempa yang juga merobohkan gedung-gedung di ibu kota Bangkok dan menimbulkan korban yang terjebak di bawah reruntuhan.

Reuters melaporkan, Badan Geologi AS memprediksi jumlah korban tewas di Myanmar dapat melebihi 10.000 orang, dengan kerugian yang diperkirakan melebihi total produk domestik bruto negara tersebut.

Gempa ini merusak jalan, jembatan, dan bangunan di seluruh Myanmar, terutama di kota-kota yang paling parah terdampak seperti Mandalay dan Naypyitaw, ibu kota negara. Di Naypyitaw, sejumlah rumah sakit yang memiliki kapasitas lebih dari 1.000 tempat tidur mengalami kerusakan.

Junta militer Myanmar mengumumkan bahwa operasi pencarian dan penyelamatan sedang berlangsung di daerah-daerah yang terkena dampak gempa. Beberapa negara, termasuk China, Rusia, India, Malaysia, dan Singapura, mengirimkan bantuan dan tim penyelamat untuk membantu upaya ini.

Pemerintah India, melalui Menteri Luar Negeri Subrahmanyam Jaishankar, menyatakan akan terus memantau perkembangan situasi dan menambah bantuan jika diperlukan. Sementara itu, Korea Selatan berjanji memberikan bantuan kemanusiaan awal sebesar 2 juta dolar AS kepada Myanmar melalui organisasi internasional.

Di Mandalay, kota terbesar kedua Myanmar, tim penyelamat dan warga setempat berjuang untuk mengeluarkan korban yang terjebak di bawah puing-puing bangunan yang runtuh.

Htet Min Oo, seorang warga yang selamat, mengungkapkan bahwa ia sempat berusaha mencari keluarganya yang tertimbun reruntuhan, namun menyerah setelah merasa tidak ada lagi harapan.

Gempa juga berdampak di Bangkok, Thailand, yang terletak sekitar 1.000 km dari episentrum gempa. Sebuah menara setinggi 33 lantai yang sedang dibangun di ibu kota Thailand runtuh, menjebak 30 orang di bawah reruntuhan.

Tim penyelamat Thailand, dengan menggunakan ekskavator, pesawat nirawak, dan anjing pelacak, berusaha keras untuk menyelamatkan para korban. Hingga Sabtu, sedikitnya 15 orang masih menunjukkan tanda-tanda kehidupan di bawah puing-puing.

Situasi di Bangkok mulai membaik setelah kota sempat lumpuh total pada Jumat, namun banyak warga yang masih cemas menunggu kabar mengenai orang-orang terdekat mereka yang hilang. Salah satunya adalah Waanpetch Panta, yang menunggu kabar tentang putrinya yang berusia 18 tahun, yang termasuk di antara yang hilang.

Gempa bumi ini menambah penderitaan bagi Myanmar yang sudah dilanda krisis akibat perang saudara dan kediktatoran militer setelah kudeta 2021. Upaya internasional dalam memberikan bantuan kemanusiaan dan penyelamatan semakin mendesak untuk mengatasi dampak bencana ini.***

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

BACA JUGA ARTIKEL TERKAIT

ARTIKEL LAINNYA

Populer