19.6 C
Malang
Kamis, September 19, 2024
KilasGencatan Senjata Masih Buntu, Hamas-Israel Tolak Usulan Mediator

Gencatan Senjata Masih Buntu, Hamas-Israel Tolak Usulan Mediator

Perundingan gencatan senjata di Gaza antara Hamas dengan Israel belum menemui kesepakatan, usai kedua belah pihak dikabarkan menolak usulan negara-negara mediator
Perundingan gencatan senjata di Gaza antara Hamas dengan Israel belum menemui kesepakatan, usai kedua belah pihak dikabarkan menolak usulan negara-negara mediator

MAKLUMAT – Negosiasi atau perundingan gencatan senjata di Jalur Gaza, Palestina antara Israel dengan Hamas kembali buntu usai kedua belah pihak menolak usulan yang diajukan oleh para mediator.

Perundingan gencatan senjata lanjutan telah dilangsungkan di Kairo, Mesir pada Ahad (25/8/2024). Sumber keamanan Mesir mengatakan usulan yang diajukan mediator mencakup alternatif soal kehadiran pasukan Israel di Koridor Philadelphia dan Koridor Netzarim, yang merupakan jalur panjang yang berbatasan dengan Mesir.

“Tetapi tak ada yang diterima oleh kedua belah pihak,” ujar sumber tersebut dikutip dari laporan Al Jazeera, Selasa (27/8/2024).

Dalam negosiasi sebelumnya, Israel meminta pasukan mereka tetap bertahan di Koridor Philadelphia untuk bisa mengontrol dan mencegah penyelundupan senjata secara ilegal oleh Hamas di Jalur Gaza, Palestina.

Sumber tersebut juga menjelaskan, dalam perundingan terbaru Israel keberatan dengan tuntutan Hamas soal beberapa tahanan Palestina yang dibebaskan dan keluar dari Gaza usai bebas. Hamas juga meminta Israel mematuhi perjanjian yang sebelumnya diusulkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden serta resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB.

Proposal gencatan senjata yang diajukan Biden mencakup penerapan gencatan senjata permanen dalam tiga fase atau tahapan. Fase pertama, gencatan senjata akan berlangsung selama enam pekan dan diperpanjang hingga kesepakatan akhir tercapai.

Fase kedua, pihak-pihak akan diberi waktu negosiasi lebih lanjut untuk mencapai penghentian permanen permusuhan. Terakhir, fase ketiga, rencana rekonstruksi besar-besaran di Gaza dan mengembalikan seluruh sandera ke keluarga.

Dilansir Middle East Eye pada Senin (26/8/2024), Hamas menekankan pada perundingan terakhir, bahwa perjanjian atau kesepakatan apapun harus mencakup gencatan senjata permanen dan penarikan penuh pasukan Israel dari Palestina.

Sebagai informasi, sudah lebih dari 10 bulan lamanya sejak serangan 7 Oktober 2023 lalu, pasukan Zionis Israel terus merangsek dan menggempur Gaza, sampai saat ini.

Berdasarkan rilis data PBB, korban akibat agresi Israel di Gaza sudah mencapai lebih dari 40.400 jiwa, dengan sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, termasuk jutaan orang mengungsi.

Selain itu, sejumlah fasilitas porak-poranda, seperti puluhan rumah sakit dan sekolah yang hancur, hingga ratusan ribu rumah luluh lantak.

 

Reporter: Ubay NA

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Lihat Juga Tag :

Populer