MAKLUMAT – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menunjukkan komitmen penuhnya untuk menyukseskan dua agenda besar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Jawa Timur. Dua agenda tersebut adalah Financial Expo (FinExpo) dan Indonesia Islamic Finance Summit (IIFS) 2025 yang bertujuan menggenjot tingkat literasi dan inklusi keuangan masyarakat.
Komitmen tersebut Khofifah sampaikan saat menerima audiensi Kepala OJK Provinsi Jawa Timur Yunita Linda Sari beserta jajaran di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Rabu (15/10/2025).
“Insyaallah saya akan hadir. Saya rasa kegiatan-kegiatan seperti ini akan memberikan dampak positif untuk sistem keuangan dan pengembangan sektor jasa keuangan di Jawa Timur,” ujar Khofifah.
OJK menggelar FinExpo sebagai bagian dari kampanye nasional Bulan Inklusi Keuangan (BIK) yang rutin berlangsung setiap Oktober. Tahun ini, OJK Jatim akan menyelenggarakan FinExpo 2025 pada 23–26 Oktober 2025 di salah satu pusat perbelanjaan terbesar di Surabaya.
Menurut Khofifah, ajang ini menjadi pameran strategis bagi pelaku usaha jasa keuangan (PUJK) serta kementerian/lembaga untuk meningkatkan edukasi keuangan kepada masyarakat. Sekaligus menjadi kesempatan untuk menawarkan produk dan layanan keuangan secara langsung.
Oleh karena itu, ia optimis OJK Jatim mampu mendongkrak literasi dan inklusi keuangan masyarakat melalui acara ini. Optimisme tersebut didukung data Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025. Indeks Literasi Keuangan tercatat naik menjadi 66,46 persen dari 65,43 persen pada 2024. Serupa, Indeks Inklusi Keuangan juga melesat ke angka 80,51 persen dari 75,02 persen pada tahun sebelumnya.
“Masyarakat perlu mendapatkan edukasi yang lebih baik tentang cara mengelola uang mereka, memilih produk keuangan yang sesuai, serta menghindari risiko finansial. Acara seperti ini bisa memfasilitasi itu,” katanya.
Untuk memaksimalkan dampaknya, FinExpo juga akan menggandeng para pelaku UMKM untuk berpartisipasi dalam pameran. Khofifah pun menyarankan OJK untuk berkolaborasi dengan dinas terkait di lingkungan Pemprov Jatim.
“Nanti bisa bekerja sama dengan Disperindag dan Dinas Koperasi dan UKM Jatim. Saya rasa para kadisnya ini memiliki jaringan yang luas juga untuk bisa memberikan support pada acara ini,” ucapnya.
Sementara itu, OJK juga menginisiasi Indonesia Islamic Finance Summit (IIFS) 2025 sebagai wujud komitmen memperkuat sistem keuangan syariah nasional. Acara yang dijadwalkan pada 3–4 November 2025 di salah satu hotel ternama di Jatim ini diharapkan menjadi motor penggerak pengembangan keuangan syariah agar mampu bersaing di tingkat global.
“Menurut saya, keuangan syariah di Indonesia perlu mendapatkan banyak penguatan untuk bisa memanifestasikan keuangan syariah yang sesuai kaidah syariah,” tuturnya.
Khofifah berharap kedua acara tersebut dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat besar bagi perekonomian Jawa Timur. “Saya rasa untuk keuangan syariah, memang kita perlu untuk sama-sama berbenah ke arah lebih baik dan mewujudkan keuangan syariah yang benar-benar sesuai dengan kaidah fikihnya,” pungkasnya.