Gerina Wujud Nyata Ta’awun dan Ketahanan Pangan

Gerina Wujud Nyata Ta’awun dan Ketahanan Pangan

MAKLUMAT — Presiden Prabowo Subianto meluncurkan Gerakan Indonesia Menanam (Gerina) yang diinisiasi oleh Ustadz Adi Hidayat (UAH) pada hari Rabu (23/4/2025) di Banyuasin, Sumatera Selatan. Harapannya sebagai wujud kolaborasi seluruh elemen untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional, mencapai target swasembada pangan yang dicanangkan pemerintah.

Terdapat dua program, yakni Solusi Olah Padi Terapung ‘Si Opung’ dan Solusi Cepat Panen Via Pot ‘Si Cepot’. Ini adalah bentuk inovasi dan jalan kreatif yang diambil sebagai solusi dari adanya program pemerintah yang telah ada rancang bangun dan visinya.

Penulis: Moch. Muzaki *)
Penulis: Moch. Muzaki *)

Dalam kajian ilmu sosial, ketahanan pangan bukan hanya soal ketersediaan bahan makanan, namun menyentuh dimensi kesejahteraan, keadilan sosial, dan keberdayaan masyarakat.

Gerina menjadi contoh konkret bagaimana pembangunan sosial dilakukan secara partisipatif. Inisiatif ini menempatkan masyarakat sebagai subjek, bukan sekadar objek program, karena mereka diajak aktif menanam, merawat, dan menikmati hasilnya.

Program ini juga menjawab masalah sosial seperti kemiskinan dan pengangguran dengan solusi berbasis lokal dan swadaya masyarakat.

Kalau melihat kerangka kebijakan publik, Gerina merupakan inovasi responsif yang selaras dengan agenda strategis pemerintah (swasembada pangan dan ketahanan nasional). Dengan pendekatan bottom-up, pemerintah mendukung gagasan masyarakat (dalam hal ini dari tokoh agama) dan memformalkannya menjadi program nasional. Ini adalah bentuk policy co-creation, di mana rakyat dan pemerintah berjalan bersama.

Baca Lainnya  Surya Paloh Tegaskan Dukungan untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran: Elit Bangsa Harus Bersatu

Program Si Opung dan Si Cepot menunjukkan bahwa kebijakan bisa berbasis riset, efisien secara biaya, dan inklusif terhadap masyarakat marginal yang tidak punya lahan luas.

Sedangkan pada ajaran Islam, menjaga ketahanan pangan adalah bagian dari maqashid syariah (tujuan utama syariat), yakni menjaga jiwa (hifz al-nafs) dan harta (hifz al-mal). Serta merupakan ikhtiar yang kreatif dalam membangun baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur.

Gerina juga mencerminkan nilai ukhuwah wathaniyah dan ukhuwah insaniyah, semangat kebangsaan dan kemanusiaan, karena mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk bersama-sama membangun negeri secara gotong royong. Semangat ini sejalan dengan ajaran Islam tentang ta’awun (saling tolong-menolong dalam kebaikan).

Gerina adalah perwujudan nyata dari integrasi antara visi kenegaraan dan semangat keagamaan. Ketika rakyat dan pemerintah bersinergi untuk kebaikan bersama, itulah hakikat pembangunan berkelanjutan.

Gerakan ini sangat layak didukung karena memberi harapan baru akan wujud nyata ta’awun untuk Indonesia dan wujud nyata solusi ketahanan pangan.

*) Penulis: Moch. Muzaki
Ketua Bidang Tabligh dan Kajian Keislaman (TKK) DPD IMM Jawa Timur

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *