Gubernur AAL Dorong Lahirnya Pemimpin Baru dari Dome UMM

Gubernur AAL Dorong Lahirnya Pemimpin Baru dari Dome UMM

MAKLUMATUniversitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali menggelar prosesi wisuda di Dome, Kamis (4/9/2025). Namun kali ini, perayaan kelulusan lebih dari sekadar seremoni rutin.

Dari podium, penegasan tentang lahirnya pemimpin baru kerap muncul. Harapan dari generasi saat ini bukan sekadar cerdas di atas kertas, tetapi punya integritas, berempati, dan berwawasan global.

Gubernur Akademi Angkatan Laut, Laksamana Muda Dato Rusman, menegaskan wisuda adalah momentum kelahiran generasi yang harus siap menghadapi dinamika geopolitik dunia. Menurutnya, posisi strategis Indonesia sebagai negara kepulauan menyimpan potensi sekaligus kerentanan.

Hampir 90 persen alat utama sistem senjata (alutsista) masih bergantung pada luar negeri—situasi yang rawan di tengah konflik global dan ancaman krisis energi maupun pangan.

“Dunia sedang tidak baik-baik saja. Karena itu, pemimpin baru Indonesia harus berintegritas, berani mengambil risiko, dan memiliki visi global,” katanya.

Kuasai Jalur Perdagangan Global

Rusman juga mengingatkan bahwa perebutan jalur laut dan energi terbarukan akan menjadi isu utama masa depan. Menguasai selat-selat strategis seperti Malaka, Sunda, dan Lombok berarti menguasai perdagangan dunia. Sementara transisi energi dan ketahanan pangan berkelanjutan akan menjadi tolok ukur daya saing bangsa.

“Gunakan ilmu pengetahuan sebagai senjata demi kemaslahatan bangsa dan negara. Di balik ancaman keamanan maritim, krisis energi, dan ketidakpastian global, selalu ada peluang. Energi terbarukan, ketahanan pangan, serta jejaring global adalah ruang yang harus kalian isi dengan keberanian dan inovasi, tanpa kehilangan jati diri,” tambahnya.

Baca Juga  ITBADLA Yudisium, Siapkan Lulusan Siap Kerja dan Berintegritas

Pesan senada datang dari Sekretaris Badan Pembina Harian (BPH) UMM, Prof. Dr. Fauzan, M.Pd., yang juga menjabat Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. Ia mengingatkan bahwa setelah keluar dari kampus, para wisudawan akan memasuki “kampus kehidupan”—ruang tanpa batas, tanpa hitungan SKS, dan tanpa jadwal kuliah.

Dorong Lahirnya Generasi Multitalen

“Setelah ini, Anda tidak lagi diukur dengan nilai, melainkan prestasi kehidupan. Ukirlah kampus kehidupan dengan potensi yang Anda miliki, jangan cemari dengan hal-hal yang merusak masa depan,” ucapnya.

Sementara itu, Rektor UMM Prof. Dr. Nazaruddin Malik, M.Si., menekankan pentingnya empati. Menurutnya, pemimpin baru yang lahir dari ruang akademik tidak hanya cerdas secara intelektual, tapi juga kuat secara emosional dan mampu memahami orang lain.

“Empati adalah modal utama menuju Indonesia Emas 2045. Proses pendidikan harus melahirkan pribadi tangguh, bukan sekadar lulusan dengan indeks prestasi tinggi,” ujarnya.

UMM, lanjut Nazaruddin, berkomitmen mencetak alumni dengan joy of learning, keberanian menghadapi kegagalan, dan kepedulian sosial. Dari kombinasi itu, diharapkan lahirlah pemimpin baru. Tentu bukan hanya profesional di bidangnya, melainkan juga agen perubahan yang membawa manfaat bagi masyarakat luas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *