Gubernur Khofifah Klaim Jembatan Curah Maling Tuntas Jelang Tahun Baru 2026

Gubernur Khofifah Klaim Jembatan Curah Maling Tuntas Jelang Tahun Baru 2026

MAKLUMAT — Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan masyarakat di Kecamatan Senduro, Lumajang, bisa bernapas lega. Khofifah secara langsung meninjau progres pembangunan Jembatan Curah Maling dan Jembatan Curah Kebo di Desa Kandangan, Jumat (12/12).

Orang nomor satu di Jatim itu memastikan seluruh proses rekonstruksi jembatan yang sempat terputus akibat terjangan banjir dan longsor rampung total sebelum 31 Desember 2025. Khofifah secara tegas meminta semua pihak terkait menyegerakan penyelesaian proyek vital ini.

“Kami sudah melihat pembangunan jembatan bailey yang kami pesan sudah jadi. Kemudian, mereka melakukan pemasangan pondasi serta bronjongnya,” kata Khofifah.

Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga menggeber perbaikan dengan beberapa teknik baru. Salah satunya, mereka menambah lebar jembatan di Kecamatan Senduro, dari sebelumnya 3,5 meter menjadi 4,2 meter.

“Estimasi pembangunan selesai tanggal 31 Desember 2025 sehingga mobilitas warga kembali normal,” tegasnya.

Khofifah berharap dua jembatan ini selesai tepat waktu. Tujuannya, membangun kembali konektivitas antar komunitas, mengingat jembatan ini menghubungkan dua kecamatan penting.

“Mudah-mudahan pulihnya jembatan ini membuat konektivitas masyarakat di sektor ekonomi, jasa, barang, dan pendidikan semakin lancar,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Desa Kandangan Jumanang mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Khofifah dan Bupati Lumajang. Ia menilai pembangunan jembatan bailey berjalan sangat cepat sehingga mobilitas masyarakat segera terpenuhi dengan lancar.

Baca Juga  Kepala BMKG Resmi Beralih, Teuku Faisal Fathani Gantikan Dwikorita

“Saya melihat pembangunan jembatan ini terlaksana sangat cepat karena memang menjadi kebutuhan bagi aktivitas masyarakat di dua desa,” pungkasnya.

Sebagai informasi, jembatan yang menghubungkan dua kecamatan ini putus pada Jumat (19/9/2025) setelah hujan lebat dan terjangan banjir serta longsor.

Pemprov Jatim kemudian memulai perbaikan pada Rabu (5/11) dengan memasang jembatan bailey berbahan baja pra-fabrikasi yang sifatnya portabel dan bisa dibongkar pasang.***

*) Penulis: Edi Aufklarung

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *