22.8 C
Malang
Selasa, Desember 10, 2024
KilasGus Mirdasy: Harus Ada Kader yang Serius Urus Hal Sulit dan Kotor...

Gus Mirdasy: Harus Ada Kader yang Serius Urus Hal Sulit dan Kotor Bernama Politik

Ketua LHKP PWM Jatim Muhammad Mirdasy.

KETUA Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, Muhammad Mirdasy mengatakan harus ada sebagian kader Persyarikatan yang mau untuk mengurus hal-hal yang sulit dan banyak tidak disukai oleh orang lainnya. Salah satunya mengurusi urusan politik.

Hal itu disampaikan pria yang akrab disapa Gus Mirdasy ketika menyampaikan sambutan dalam Regional Meeting IX LHKP PWM Jatim. Kegiatan yang menghadirkan pimpinan Persyarikatan di kawasan Banyuwangi, Jember, Lumajang, Situbondo dan Bondowoso itu digelar di Luminor Hotel, Banyuwangi pada Ahad (12/11/2023).

Sembari membacakan Al Qur’an Surah Ali Imran ayat 104 dan disambung dengan Surat Ali Imran ayat ke-110, Gus Mirdas mengungkapkan, dalam surat Ali Imran 104 disambung dengan Surat Ali Imran ayat 110, sudah jelas bahwa kita ini disuruh untuk menjadi umat yang terbaik.

‘Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.’ (QS. Ali Imran ayat 104)

‘Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah, …’ (QS. Ali Imran ayat 110)

“Tapi seringkali kita justru tidak menisbatkan diri kita untuk menjadi yang terbaik,” sambung mantan Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Jawa Timur itu.

Lebih lanjut, Gus Mirdasy menyampaikan, ayat 104 di Surah Ali Imran adalah ayat yang sangat powerful dan harus dimaknai dengan tepat, sehingga menghasilkan gerakan jamaah yang kemudian mau dan mampu untuk melakukan hal-hal konkret dalam rangka dakwah Islam dan memajukan bangsa.

“Jadi cerita waltakum minkum (Ali Imran 104) itu adalah cerita bahwa harus ada sebagian dari kita yang mau mengurusi hal-hal yang sulit, termasuk politik. Memang tidak harus semuanya ngurusi politik, tetap harus ada sebagian yang ngurusi pendidikan, ngurusi zakat dan infak, dan seterusnya,” jelasnya.

Pria yang juga merupakan Ketua PW Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) Jatim itu mencontohkan kegigihan pendiri Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan dalam mengamalkan ayat tersebut. Dia menyebut, Ahmad Dahlan sebagai seorang pedagang mampu kemudian mengemban misi dakwah, yang kemudian mampu membangun jamaah dan gerakan-gerakan yang konkret, yang tercermin dari jejak-jejak tranformasinya dalam bentuk Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) di berbagai bidang dan di hampir seluruh wilayah Indonesia.

“Masalahnya, tidak setiap orang berdakwah itu kemudian mampu membangun gerakan dakwah, dan tidak semua orang yang mampu membuat gerakan dakwah itu kemudian mampu membuat jamaahnya konkrit untuk melakukan sesuatu,” terangnya.

Gus Mirdasy berpesan, agar para kader yang kemudian berjuang di jalur politik untuk memperhatikan betul dan mengamalkan hal itu dalam berjuang dan berdakwah, termasuk di ‘jalan-jalan sempit yang sering dianggap kotor’, serta menghadapi segala rintangannya dengan tegak dan tegar. (*)

Reporter: Ubay

Editor: Aan Hariyanto

spot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

Lihat Juga Tag :

Populer