19 C
Malang
Selasa, September 17, 2024
KilasHabis Manis, Anies Baswedan Ditinggal

Habis Manis, Anies Baswedan Ditinggal

Anies Baswedan memberikan keterangan pers pada awak media

MALANG benar nasib Anies Baswedan di pemilihan kepala daerah (Pilkada) Jakarta tahun 2024. Kendati memiliki elektabilitas paling tinggi dibandingkan kandidat lainnya, namun Anies Baswedan tidak bisa menggegam tiket maju menjadi calon gubernur Jakarta. Anies Baswedan bahkan hampir pasti gagal ikut kontestasi Pilkada Jakarta 2024.

Modal elektabilitas yang tinggi diberbagai hasil survei ternyata tidak cukup membuat Anies Baswedan diperebutkan menjadi kontestan. Modal petahana, sebagai seorang Mantan Gubernur DKI Jakarta juga tak cukup jadi jaminan buat Anies Baswedan bisa mulus melenggang sebagai calon gubernur Jakarta 2024. Itu lantaran tiket maju Pilkada ada di tangan partai politik. Sedangkan Anies Baswedan bukan orang partai politik.

Anies Baswedan yang awalnya telah dideklarasikan dan didukung maju menjadi bakal calon gubernur Jakarta oleh PKB, NasDem dan PKS, belakangan direvisi hingga akhirnya ditinggalkan. Baik PKS, PKB maupun NasDem mulai bermanuver dan memberi sinyal mencabut dan meninggalkan Anies Baswedan. Koalisi tiga partai politik itu disinyalir buyar lantaran ketidakcocokan soal nama pendamping Anies.

Selain itu juga ada godaan kekuasaan. Tawaran untuk masuk bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus agaknya lebih menarik dan realistis ketimbang harus mati-matian mengusung lagi Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024. Layaknya pada pemilihan presiden (Pilpres) pada 14 Februari 2024 lalu.

Iman partai politik pengusung koalisi perubahan itu pun nampaknya mulai goyah. Anies Baswedan yang notabene menjadi pendongkrak suara PKS, PKB dan NasDem di pemilihan anggota legislatif (Pileg) Jakarta 2024, pelan dan pasti mulai ditinggalkan dengan sejumlah dalih dan sekenarionya.

PKS misalnya, diketahui merupakan partai pemenang Pileg Jakarta dengan raihan 18 kursi DPRD Provinsi Jakarta. Namun, jumlah kursi PKS belum cukup untuk mengusung sendiri calonnya. Masih perlu empat kursi tambahan agar memenuhi ambang batas pencalonan 20 persen.

Kondisi itu membuat duet Anies Baswedan dan Sohibul Iman (AMAN) yang digagas dan telah dideklarasikan oleh PKS gagal berlayar. PKS pun tak sabar menanti tambahan kursi dukungan untuk duet AMAN bisa terwujud di Pilkada Jakarta. PKS kemudian memilih membuka pintu komunikasi untuk bergabung dengan KIM Plus.

Ketua Majelis Pertimbangan Pusat PKS Suswono bahkan digadang-gadang bakal menjadi pendamping Ridwan Kamil (RK) di Pilkada Jakarta 2024. Mantan Gubernur Jawa Barat itu diketahui merupakan calon tunggal yang bakal diusung KIM di Pilkada Jakarta 2024.

Manuver politik juga dilakukan NasDem di Pilkada Jakarta. Partai politik pemilik 11 kursi DPRD Jakarta ini awalnya juga mendukung dan mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon gubernur di Pilkada Jakarta 2024. Kini, NasDem sudah ambil ancang-ancang untuk meninggalkan Anies Baswedan.

Keputusan itu diambil NasDem ditengarai lantaran tidak cocok dengan tawaran PKS, yang menyodorkan nama Shohibul Iman sebagai wakil gubernur pendamping Anies Baswedan. Juga karena ada tawaran menarik dari KIM Plus. Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh bahkan mengatakan Anies Baswedan sulit untuk maju pada Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta tahun 2024.

“Pak Anies ya, kalian tahu situasi yang ada. Barangkali susah beliau untuk maju pada Pilkada Jakarta ini,” kata Paloh usai acara Penganugerahan Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan di Istana Negara Jakarta, Rabu (14/8/2024).

Kendati begitu, Surya Paloh menegaskan bahwa Anies Baswedan tetaplah menjadi sahabat NasDem. “Yang jelas, Anies adalah sahabat NasDem, jelas itu. Saya sudah katakan tadi berulangkali bahwasanya di dalam pencalonan ini tidak hanya NasDem sendiri. Supaya ini harus ada kelengkapan, saling melengkapi, saling pengertian, saya berpikir positif semuanya tentu berpikir bagaimana yang terbaik yang bisa diberikan partai politik dalam peran bersama,” ujarnya.

Senada dengan PKS dan NasDem, PKB resmi meninggalkan Anies Baswedan di Pilkada Jakarta. Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menuturkan PKB akan mendukung calon kepala daerah (cakada) Jakarta bersama dengan Partai Gerindra.

“PKB mempertimbangkan, dinamika-dinamika yang berkembang, termasuk ketika kami membangun komitmen bersama Partai Gerindra. Tapi kalau Partai Gerindra-nya oke ya kami oke (Anies Baswedan),” kata Gus Jazil akrab disapa di Gedung Nusantara V, Komplek Parlemen, Senayan, Senin (12/8).

Nasib Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024 seperti pepatah habis manis, sepah dibuang. Selesai Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, Anies Baswedan yang mampu menaikan perolehan kursi partai ditinggal sendirian dengan Jargon perubahan. PKS, PKB maupun NasDem berlomba-lomba masuk di kekuasaan. Berharap dapat jatah Menteri Kabinet Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Reporter: Aan Hariyanto

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Lihat Juga Tag :

Populer