Hadiri Harlah ke-27, Presiden Prabowo: Saya Merasa Nyaman di Tengah PKB dan NU

Hadiri Harlah ke-27, Presiden Prabowo: Saya Merasa Nyaman di Tengah PKB dan NU

MAKLUMAT – Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan kedekatannya dengan keluarga besar Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Nahdlatul Ulama (NU). Hal itu disampaikan saat menghadiri perayaan Harlah ke-27 PKB di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Rabu malam (23/7/2025).

Presiden yang juga Ketua Umum Partai Gerindra itu datang bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan jajaran menteri Kabinet Merah Putih.

“Saya merasa nyaman dengan PKB, saya merasa nyaman di tengah NU. Saya merasa dekat dengan tokoh NU dan PKB. Saya merasakan paling dekat dengan Gus Dur. Di saat genting dan krisis besar, NU selalu tampil sebagai penyelamat,” ungkap Prabowo yang disambut tepuk tangan hadirin.

Menurut Prabowo, PKB dan NU telah membuktikan peran pentingnya dalam menjaga moderasi Islam di Indonesia. Ia memuji konsep Islam Rahmatan Lilalamin yang diusung dua entitas besar tersebut.

“Yang dikumandangkan NU dan PKB adalah Islam sebagai rahmatan lilalamin. Islam sejuk, Islam moderat, Islam yang mendamaikan, Islam yang diterima di mana-mana. Maka NU dan PKB berada di mana-mana,” ucapnya.

Dalam acara tersebut, Prabowo juga memuji sambutan dari Ketua Dewan Syuro PKB K.H. Ma’ruf Amin yang menurutnya singkat, tapi penuh substansi. Ia juga memberi perhatian khusus pada pidato Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, yang menyinggung pentingnya Pasal 33 UUD 1945.

Baca Juga  Muhammadiyah Jatim Targetkan Pembentukan Cabang di Semua Kecamatan dan 8.501 Desa Punya Ranting

“Sekian puluh tahun, saya jarang mendengar tokoh politik, tokoh masyarakat, bahkan pakar ekonomi, menyebut tentang Pasal 33 UUD 1945. Seolah-olah Pasal 33 itu sudah punah dan tidak ada dalam UUD,” kata Prabowo.

Ia menyebut bahwa dalam proses amandemen konstitusi, ada pihak-pihak yang ingin menghapus Pasal 33. Namun, upaya itu gagal dan pasal tersebut tetap bertahan. Bagi Prabowo, Pasal 33 adalah dasar utama dalam menjaga keadilan ekonomi dan kesejahteraan rakyat.

“Pasal 33 kalau kita simak sederhana. Apa yang akan menyelamatkan negara. Kalau bicara tujuan negara, ya rakyat yang merasa aman, sejahtera, tidak lapar, dan tidak miskin,” tambahnya.

Ia pun mengkritik keras praktik ekonomi neoliberal yang dianggapnya dijalankan oleh segelintir pengusaha serakah. Prabowo menyebut kelompok itu sebagai penganut “Serakahnomics”, karena mengejar keuntungan tanpa peduli penderitaan rakyat.

“Para pengusaha yang serakah itu tega menindas petani, pedagang, dan rakyat kecil lainnya. Mereka mempermainkan harga minyak goreng, beras, dan kebutuhan pokok lainnya. Mereka bandel, mencuri, dan merampok hak rakyat,” tegasnya.

Prabowo pun menegaskan akan mengambil langkah tegas terhadap para pelaku usaha nakal tersebut.

“Maka saya tidak bisa membiarkan ini. Saya beri tugas kepada Kapolri dan Jaksa Agung untuk mengusut, menindak tegas mereka. Sikat mereka, karena apa yang mereka lakukan bertentangan dengan Pasal 33 UUD 1945,” tandas Prabowo.

Baca Juga  Prabowo Peringatkan Menteri Berhati-hati Menggunakan Kop dan Stempel Kementerian
*) Penulis: Edi Aufklarung

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *