MAKLUMAT — Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Prof Dr Abdul Mu’ti MEd menegaskan komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan nasional, ketika menghadiri Resepsi Milad ke-113 Muhammadiyah di Kampus 3 Universitas Muhammadiyah (UM) Metro, Lampung, pada Ahad (30/11/2025).
Dalam kesempatan itu, Mu’ti memaparkan sejumlah kebijakan strategis yang dilakukan kementerian, mulai dari perbaikan sarana fisik hingga peningkatan kesejahteraan guru.
“Tahun ini kita revitalisasi 16.175 satuan pendidikan. Mudah-mudahan Lampung mendapatkan bagian dari itu,” ujarnya di hadapan ribuan warga Muhammadiyah.
Selain fisik, Mendikdasmen juga menyoroti penggunaan teknologi dalam pembelajaran melalui distribusi panel interaktif (Interactive Flat Panel) ke sekolah-sekolah se-Indonesia, hingga peningkatan kualifikasi guru. Ia juga menjanjikan penambahan kuota di tahun 2026 dalam program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) bagi guru-guru yang belum bergelar S1 atau D4.
“Tahun depan kita berikan kesempatan untuk 150.000 sekian guru yang belum D4 atau S1 untuk ikut program RPL. Kami bantu beasiswa per semester ditransfer langsung ke rekening kampus,” terangnya.
Tak cuma itu, kebijakan sertifikasi guru juga bakal ditingkatkan, di mana bagi guru ASN, tunjangan akan ditransfer langsung ke rekening individu untuk memangkas birokrasi.
Muhammadiyah: Memajukan Kesejahteraan Bangsa
Lebih lanjut, pria yang juga menjabat Sekretaris Umum PP Muhammadiyah itu menjelaskan peran penting Persyarikatan sesuai dengan tema besar yang diangkat dalam Milad ke-113, “Memajukan Kesejahteraan Bangsa.”
Menurutnya, Muhammadiyah tidak sekadar ittiba’ (mengikuti) Nabi Muhammad Saw dalam ibadah dan akhlak, tetapi juga melanjutkan misi Rasulullah untuk menghadirkan Islam sebagai agama yang rahmatan lil alamin (rahmat bagi semesta alam), melintasi batas suku dan bangsa.
Dalam kesempatan itu ia mengungkapkan bukunya berjudul “Kristen Muhammadiyah” yang menunjukkan wajah toleransi dan inklusivitas organisasi yang telah berdiri sejak tahun 1912 itu.
“Banyak warga non-Muslim (Kristen/Katolik) yang berkuliah di kampus Muhammadiyah (seperti di Kupang dan Sorong) dan merasa nyaman dengan nilai-nilai kemuhammadiyahan tanpa kehilangan iman mereka,” katanya.
“Dan pembangunan Rumah Sakit Muhammadiyah ke-127 di Papua Barat Daya dengan nilai investasi besar, yang akan menjadi fasilitas kesehatan unggulan di wilayah tersebut,” sambung Mu’ti.
Prof. Abdul Mu’ti mengajak warga persyarikatan untuk percaya diri menunjukkan identitasnya. “Warga persyarikatan diminta untuk tidak menjadi Muhammadiyah Mualaf atau Muhammadiyah Bunglon, melainkan harus bangga menampakkan identitas kemuhammadiyahannya, fashhad biannakum Muhammadiyun,” tegasnya.
Ia juga mencontohkan Andrea Hirata penulis Laskar Pelangi yang bersikukuh mempertahankan nama SD Muhammadiyah dalam filmnya, yang membuktikan bahwa nama besar organisasi ini memiliki daya tarik dan kekuatan.
Tak cuma itu, Mu’ti menegaskan posisi Muhammadiyah dalam negara. Muhammadiyah, kata dia, hadir bukan sebagai penumpang gelap atau pembuat kegaduhan, melainkan untuk menyejahterakan bangsa.
“Dan tema milad Memajukan Kesejahteraan Bangsa selaras dengan amanat pembukaan UUD 1945. Masuknya kader Muhammadiyah ke dalam kabinet adalah bentuk panggilan negara untuk berkhidmat, bukan sekadar jabatan politik,” tandasnya.
Resepsi Milad ke-113 di Lampung
Sementara itu, berbeda dengan perayaan milad biasanya, resepsi Milad ke-113 Muhammadiyah di Lampung kali ini kental dengan nuansa budaya. Ketua PWM Lampung, Prof Dr H Sudarman MAg, turut tampil langsung memimpin seni karawitan dan memainkan gamelan.
Dalam sambutannya, Sudarman menekankan bahwa Muhammadiyah adalah organisasi yang menjunjung tinggi kearifan lokal serta menampilkan wajah Islam yang toleran dan inklusif.
“Muhammadiyah menampilkan wajah toleran dan inklusif. Muhammadiyah sangat menjunjung tinggi budaya, seni budaya, dan kearifan lokal,” ungkap Sudarman.
Sebagai tuan rumah, Rektor UM Metro Dr Nyoto Suseno MSi, memanfaatkan momen resepsi milad kali ini untuk melaporkan perkembangan pesat universitas yang kini berusia 59 tahun itu. UM Metro, terangnya, saat ini mengelola 36 program studi dan telah meluluskan lebih dari 22.600 alumni.
Nyoto mengungkapkan bahwa UM Metro tengah mempersiapkan pendirian Fakultas Kedokteran Hewan untuk mendukung potensi Lampung sebagai lumbung ternak. “Kami sudah upayakan sampai saat ini sudah melalui revisi 1 dan sudah divisit oleh Pengurus Besar PDHI. Insyaallah ini kami juga bisa wujudkan,” tandasnya.
Pada kesempatan yang sama juga dilakukan launching Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) UM Metro Tahun Akademik 2026/2027 yang diresmikan secara simbolis oleh Mendikdasmen Abdul Mu’ti.
Acara tersebut juga menjadi ajang penganugerahan bagi kader dan amal usaha berprestasi. PDM Kota Metro dinobatkan sebagai Juara Umum PORSENIMU 2 Tahun 2025, disusul oleh PDM Lampung Timur dan PDM Lampung Tengah.
Selain itu, apresiasi khusus diberikan kepada 14 atlet Tapak Suci Lampung yang berhasil meraih medali di kancah nasional (PON) dan internasional (Kejuaraan Dunia), termasuk Farhan Anas Wibisono (Juara 1 Kejuaraan Dunia) dan Muhammad Wildan (Juara 1 PON Sumut-Aceh).
Gubernur Lampung yang diwakili oleh Asisten Administrasi Umum, Dr Drs Sulpakar MM, dalam sambutan tertulisnya mengajak Muhammadiyah untuk terus bersinergi dengan pemerintah daerah, khususnya dalam penanganan anak putus sekolah dan penguatan ekonomi umat.
“Semoga usia yang semakin matang ini semakin meneguhkan peran Muhammadiyah sebagai pelopor gerakan Islam berkemajuan dan pencerahan bagi semesta,” pesannya.
Acara ditutup dengan lelang amal untuk pembebasan lahan pembangunan SD Muhammadiyah Buya Hamka Kota Metro dan penampilan angklung massal dari siswa SMP Muhammadiyah Ahmad Dahlan.