MAKLUMAT – Kenaikan sejumlah harga bahan pokok sepanjang November 2024 memicu inflasi di Jawa Timur. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Jatim mengalami inflasi tahunan sebesar 1,41 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 106,62.
Hampir seluruh kelompok pengeluaran memberi andil inflasi. Komoditas yang mendorong inflasi di Jatim sepanjang November antara lain beras, bawang merah, daging ayam ras, kopi bubuk, minyak goreng, nasi dengan lauk, bawang putih, tomat, dan daging sapi.
Begitu juga dengan emas perhiasan, rokok, mobil, sepeda motor, sekolah dasar, tukang bukan mandor, tomat, akademi/perguruan tinggi, hingga sekolah menengah pertama, turut memberi inflasi.
Namun demikian, sejumlah komoditas lainnya menyumbang deflasi. Sebut saja cabai rawit, cabai merah, telur ayam ras, jeruk, wortel, ikan bandeng/ikan bolu, pepaya, tongkol diawetkan, dan ikan tongkol/ikan ambu-ambu.
Sementara komoditas yang dominan memberikan andil inflasi bulanan (m-to-m) pada November 2024, antara lain bawang merah, daging ayam ras, tomat, emas perhiasan, bawang putih, dan minyak goreng.
Sedangkan komoditas yang memberikan berkontribusi deflasi m-to-m adalah cabai rawit, beras, dan kentang. Inflasi bulanan pada Bulan November 2024 di Jawa Timur sebesar 0,24 persen.
BPS Jawa Timur dalam keterangan resminya juga mencatat Sumenep mengalami inflasi tertinggi, yakni sebesar 2,15 persen. Adapun Kota Kediri tercatat sebagai kota/kabupaten dengan inflasi terendah.