MAKLUMAT — Harga Minyakita, minyak goreng kemasan sederhana yang menjadi andalan masyarakat, kembali menjadi sorotan. Berdasarkan data Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok, per 31 Desember 2024, harga rata-rata Minyakita mencapai Rp17.200 per liter, jauh di atas harga eceran tertinggi (HET) Rp15.700.
“Harganya cenderung tinggi. Pemerintah harus segera bertindak untuk menstabilkan harga sesuai HET,” ujar Nasim Khan, Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PKB, dalam keterangan resmi, Kamis (2/1/2025).
Minyakita bukan sekadar minyak goreng. Program ini diluncurkan pemerintah untuk membantu masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau. Namun, lonjakan harga ini membuat program tersebut terasa kurang sesuai dengan tujuannya.
Nasim menilai, kenaikan harga ini seharusnya tidak terjadi jika semua pihak mematuhi Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 18 Tahun 2024. Dalam aturan tersebut, HET telah diatur dengan jelas sebagai acuan. “Kami butuh penjelasan dari Kementerian Perdagangan terkait kenapa hal ini bisa terjadi,” tambahnya.
Pengawasan Ketat
Ia menegaskan bahwa pemerintah harus memperketat pengawasan untuk mencegah pihak-pihak tertentu memanfaatkan situasi ini demi keuntungan pribadi.
Jika masalah ini terus berlanjut, Nasim memastikan akan membawa isu ini ke rapat dengar pendapat DPR setelah reses.
“Pemerintah harus mengambil tindakan tegas jika ditemukan penyimpangan. Program ini dibuat untuk rakyat, bukan untuk dimanfaatkan oknum demi keuntungan jangka pendek,” tegasnya.
Bagi banyak masyarakat, Minyakita adalah harapan. Dengan harganya yang melonjak, harapan itu terasa makin berat diraih. Kini, semua mata tertuju pada pemerintah, menunggu langkah konkret untuk kembali menjadikan Minyakita sesuai dengan namanya—minyak rakyat.
