23.6 C
Malang
Senin, Februari 3, 2025
OpiniHari Kanker Sedunia: 'United by Unique'

Hari Kanker Sedunia: ‘United by Unique’

Hari Kanker Sedunia 2025: 'United by Unique'
Hari Kanker Sedunia 2025: ‘United by Unique’

MAKLUMAT — Hari Kanker Sedunia diperingati tanggal 4 Februari setiap tahun. Mengapa hari kanker perlu dirayakan, bagaimana sejarahnya, apa tema hari kanker sedunia tahun 2025 ini dan bagaimana cara pencegahannya?

Penulis: Prof. Dr. Maksum Radji, M.Biomed. *)
Penulis: Prof. Dr. Maksum Radji, M.Biomed. *)

Pentingnya kita memperingati Hari Kanker Sedunia ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang bahaya penyakit kanker dan pentingnya upaya pencegahannya, serta untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang gejala, tanda, dan cara pencegahan kanker. Selain itu, untuk meningkatkan akses pengobatan kanker yang lebih baik dan lebih terjangkau, serta meningkatkan kesadaran tentang pentingnya dukungan emosional dan psikologis bagi pasien kanker. Sedangkan bagi para pemangku kepentingan, adalah bagaimana meningkatkan kerja sama antara organisasi kesehatan, pemerintah, dan masyarakat dalam upaya pencegahan dan pengobatan kanker, serta meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kerja sama internasional dalam menghadapi tantangan kanker global.

Hari Kanker Sedunia 2025: ‘United by Unique’

Tema untuk Hari Kanker Sedunia 2025 adalah ‘United by Unique‘. Tema ini dipilih untuk menekankan pentingnya menyesuaikan perawatan kanker dengan kebutuhan spesifik dan unik bagi setiap pasien. Hal ini amat penting karena penyakit kanker merupakan penyakit yang terkait dengan faktor individu sehingga mulai dari deteksi dini hingga perawatan dan dukungan emosional, serta cara pengobatan personal (individualized medicine) penting dilakukan guna meningkatkan hasil pengobatan dan meningkatkan kualitas hidup pasien dengan lebih baik. Juga agar perawatan kanker dapat diakses oleh semua orang, khususnya di negara-negara yang berpenghasilan rendah dan menengah, serta memastikan akses yang sama terhadap kemajuan terbaru dalam pengobatan kanker.

United by Unique‘ juga menekankan perlunya kasih sayang, dukungan emosional dan psikologis kepada pasien dan keluarga mereka.

Tema ini juga mendorong kolaborasi global antara penyedia layanan kesehatan, pemerintah, dan peneliti untuk meningkatkan perawatan, deteksi dini, dan dukungan kepada pasien kanker, serta mengatasi kesenjangan dalam perawatan kanker dan mendesak upaya global untuk memastikan akses yang adil, terutama di daerah yang kurang terlayani.

Sejarah Hari Kanker Sedunia

Milansir dari laman Union for International Cancer Control (UICC), Maksum menjelaskan bahwa Hari Kanker Sedunia ditetapkan oleh UICC pada tahun 2000.

Pada tanggal 4 Februari 2000, KTT Dunia Melawan Kanker untuk Milenium Baru diadakan di Paris, menandai dimulainya Hari Kanker Sedunia. Diperkenalkannya Hari Kanker Sedunia merupakan komponen utama Piagam Paris, yang juga bertujuan untuk memajukan penelitian, pencegahan, perawatan pasien, kesadaran, dan untuk meningkatkan kesadaran global tentang kanker dan dampaknya, serta untuk mendorong tindakan untuk mengurangi beban penyakit kanker di seluruh dunia.

UICC adalah jaringan global yang terdiri dari lebih dari 1.000 organisasi terkait kanker, dan menciptakan Hari Kanker Sedunia sebagai bagian dari misinya untuk menyatukan dunia dalam memerangi kanker.

Hari Kanker Sedunia pertama dirayakan pada tahun 2005, setelah diadopsinya Deklarasi Kanker Dunia oleh anggota UICC. Deklarasi tersebut menguraikan tujuan khusus untuk mengurangi dampak global kanker, termasuk meningkatkan akses ke pencegahan kanker, deteksi dini, pengobatan, dan perawatan.

Selama bertahun-tahun, Hari Kanker Sedunia telah berkembang dan semakin banyak negara yang berpartisipasi dalam upaya penanggulangan dan promosi kesehatan masyarakat hingga penggalangan dana untuk penelitian kanker.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2020 terdapat 19,3 juta kasus kanker baru dan 10,0 juta kematian akibat kanker di seluruh dunia. Beban kanker global ini diproyeksikan meningkat menjadi 29,5 juta kasus baru dan 16,5 juta kematian pada tahun 2040.

Sementara itu, berdasarkan data pada laman Sehat Negeriku Kemenkes RI bahwa jenis kanker yang paling tinggi adalah kanker paru (12,4%), diikuti kanker payudara (11,6%), kanker kolorektal (9,6%), kanker prostat (7,3%), dan kanker perut (4,9%).

Kanker paru, sebagai penyebab kematian akibat kanker yang terbesar di kalangan pria, sangat berkaitan dengan tingginya penggunaan rokok, terutama di wilayah Asia. Adapun kanker payudara masih menjadi momok utama kaum perempuan di seluruh dunia.

Faktor Utama Penyebab Kanker

Faktor penyebab utama penyakit kanker dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Secara faktor internal antara lain disebabkan oleh adanya mutasi genetik yang diwariskan dari orang tua dapat meningkatkan risiko kanker. Selain itu faktor usia, dimana risiko kanker meningkat seiring dengan bertambahnya usia, serta beberapa kondisi kesehatan lainnya seperti obesitas, diabetes, dan penyakit kronis lainnya dapat meningkatkan risiko kanker.

Sedangkan yang termasuk faktor eksternal, adalah asap rokok, sinar radiasi, seperti sinar X dan radiasi ultraviolet, dapat meningkatkan risiko kanker. Selain itu polusi udara, paparan senyawa karsinogen, dapat meningkatkan risiko kanker. Demikian pula dengan gaya hidup yang tidak seimbang, seperti konsumsi alkohol yang berlebihan dan kurangnya aktivitas fisik, dapat meningkatkan risiko kanker.

Adapun faktor lainnya adalah kondisi imunitas yang lemah, infeksi virus tertentu, antara lain HIV/AIDS, Human papillomavirus (HPV) dan virus Hepatitis B, dapat meningkatkan risiko kanker.

Perlu diingat bahwa kanker adalah penyakit yang kompleks dan multifaktorial yang dapat disebabkan oleh kombinasi dari beberapa faktor. Oleh karena itu, penting untuk menjaga gaya hidup seimbang dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur untuk mengurangi risiko kanker.

Bagaimana Patogenesis Kanker?

Patogenesis kanker adalah proses kompleks yang melibatkan perubahan genetik dan epigenetik pada sel-sel tubuh, yang menyebabkan pertumbuhan dan proliferasi sel yang tidak terkendali. Adapun fase-fase utama dalam patogenesis kanker yaitu, fase Inisiasi, fase promosi dan fase progresi.

Pada fase inisiasi terjadi mutasi pada gen-gen yang mengatur pertumbuhan dan proliferasi sel, seperti gen tumor suppressor (p53, BRCA1, BRCA2) atau gen oncogen (HER2, KRAS). Setelah itu terjadi aktivasi oncogene, yang dapat menyebabkan peningkatan pertumbuhan dan proliferasi sel yang tidak terkendali. Sedangkan pada fase promosi, pertumbuhan sel-sel yang telah mengalami mutasi genetik mulai tumbuh dan berkembang biak secara tidak terkendali. Setelah itu terjadi proses invasi sel-sel kanker mulai menyerang dan menginvasi jaringan sekitarnya.

Selanjutnya akan terjadi fase progresi dimana akan terjadi pertumbuhan sel tumor dan metastasis yaitu sel-sel kanker mulai menyebar ke bagian tubuh lainnya melalui sistem peredaran darah atau sistem limfatik” ungkapnya.

Kasus Kanker di Indonesia

Penyakit kanker masih menjadi salah satu penyakit yang membebani dunia, termasuk Indonesia. Menurut data WHO, pada tahun 2020, terdapat 396.914 kasus kanker baru di Indonesia, dengan 234.511 kematian akibat kanker. Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling banyak menyerang orang Indonesia, disusul oleh kanker leher rahim, kanker paru-paru, dan kanker kolorektal. Data dari Global Cancer Observatory (Globocan) menunjukkan bahwa pada tahun 2022, Indonesia mengalami lebih dari 408.661 kasus kanker baru dengan 242.099 kematian.

Pemerintah Indonesia telah menyusun Rencana Kanker Nasional 2024-2034 untuk mengatasi tantangan ini. Rencana ini fokus pada penanganan lima jenis kanker prioritas, yaitu kanker payudara, kanker leher rahim, kanker paru-paru, kanker kolorektal, dan kanker anak.

Strategi Pencegahan dan Pengobatan yang Efektif

Saat ini terdapat beberapa strategi pencegahan dan pengobatan yang efektif untuk kanker, antara lain adalah dengan cara melakukan deteksi dini dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur untuk mendeteksi kanker pada tahap awal. Selain itu menghindari paparan senyawa kimia yang bersifat karsinogenik, termasuk rokok dan minum alkohol, menghindari paparan sinar radiasi termasuk sinar UV secara berlebihan dan lakukan aktivitas fisik secara teratur dengan pola hidup seimbang, serta mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi, seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian.

Sedangkan untuk kanker yang disebabkan oleh virus onkogenik dapat dengan vaksinasi dengan virus Human papilloma virus untuk mencegah kanker serviks dan vaksin Hepatitis B untuk pencegahan kanker hati.

Adapun strategi pengobatan dan tata laksana penanganan kanker yang saat ini dilakukan adalah dengan tindakan operasi untuk mengangkat tumor dan jaringan sekitarnya, pemberian kemoterapi dan radioterapi untuk membunuh sel-sel kanker. Disamping itu dapat dilakukan imunoterapi guna meningkatkan sistem imun tubuh untuk membunuh sel-sel kanker.

Selain itu, saat ini telah digunakan targeted therapy, yaitu strategi terapi baru, menggunakan obat tertarget, yang dirancang untuk menargetkan obat pada sel-sel kanker yang spesifik. Untuk terapi ini telah dikembangkan dan telah digunakan berbagai jenis monoklonal antibodi yang dapat mengenali jenis-jenis sel kanker yang spesifik, sehingga dapat mengurangi dampak dari efek yang tidak diinginkan terhadap sel-sel yang sehat.

Semoga Allah senantiasa melindungi kita semua dari berbagai penyakit, termasuk penyakit kanker.

______________________________

*) Penulis adalah Guru Besar Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan Universitas Esa Unggul dan Pembina Pondok Babussalam Socah, Bangkalan

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

Lihat Juga Tag :

Populer