Harkitnas 2025, Ketua LHKP PP Muhammadiyah Berikan Catatan Penting untuk Wujudkan Indonesia Kuat

Harkitnas 2025, Ketua LHKP PP Muhammadiyah Berikan Catatan Penting untuk Wujudkan Indonesia Kuat

MAKLUMAT — Ketua Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) PP Muhammadiyah, Dr Phil Ridho Al-Hamdi MA, menyampaikan sejumlah catatan penting untuk diperhatikan, terlebih dalam momentum peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-117 tahun 2025 ini.

Ridho menyoroti tema yang diangkat dalam peringatan Harkitnas 2025, yakni ‘Bangkit Bersama Wujudkan Indonesia Kuat’. Menurutnya, untuk mewujudkan Indonesia yang kuat tidak hanya membutuhkan kerja keras, namun semua pihak harus memiliki integritas yang kuat.

“Untuk mewujudkan indonesia kuat, maka seluruh elite republik ini, termasuk rakyatnya harus memiliki integritas yang kuat, tidak pernah punya pikiran untuk melakukan tindakan korpusi, termasuk di dalamnya suap dan nepotisme. Memiliki tingkat kejujuran yang tinggi dalam melaksanakan setiap jabatan yang dimiliki,” ujarnya kepada Maklumat.ID, Selasa (20/5/2025).

Ridho mengingatkan kepada para pejabat publik, bahwa kepentingan rakyat adalah yang paling utama dan harus senantiasa diwujudkan dalam setiap program maupun kebijakan yang dihasilkan.

Ia meminta supaya para pemimpin negeri maupun wakil rakyat tidak bertekuk lutut pada kepentingan-kepentingan pemodal dan oligarki. “Selain itu, mereka harus mendahulukan kepentingan rakyat di bawah daripada kepentingan pemilik modal (cukong) maupun kaum oligarki,” tandasnya.

Tak hanya itu, Ridho juga memberikan catatan terkait pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam (SDA) ataupun segala kekayaan negara, yang harus diperuntukkan bagi kesejahteraan rakyat.

“Hal yang juga penting adalah, memanfaatkan sumber daya alam republik secara proporsional saja, tidak boleh rakus apalagi hanya dikuasai sekelompok orang beserta keluarganya,” tegasnya.

Baca Lainnya  Kronologis Bentrokan dalam Aksi Tolak UU TNI di Kota Malang

“Manfaatkan kekayaan tersebut seluas-luasnya untuk kesejahteraan rakyat bumi pertiwi, bukan cukong dan kroni-kroninya,” pungkas pria yang juga dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) itu.

*) Penulis: Ubay NA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *