MAKLUMAT – Utusan Khusus Presiden Bidang Energi dan Lingkungan Hidup, Hashim Djojohadikusumo menyebut pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto akan melakukan reboisasi besar-besaran terhadap kawasan hutan rusak di Indonesia.
Hal tersebut dia sampaikan ketika dalam agenda Paviliun Indonesia pada ajang Konferensi Perubahan Iklim (COP29) di Baku, Azerbaijan, Senin (11/11/2024).
Hashim mengatakan, pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo berkomitmen untuk memulihkan kawasan hutan gundul kembali subur dan tropis.
Namun, kata dia, proses tersebut bakal pemerintah lakukan secara bertahap.
Hashim menyebut, proyek reboisasi itu akan mencakup sekitar sekitar 12,7 juta hektare hutan rusak di Indonesia.
“Presiden Prabowo pada prinsipnya telah menyetujui program reboisasi besar-besaran di 12,7 juta hektare ini dengan cara yang beragam,” ujar Hashim.
Tidak Bergantung APBN
Selain itu, Hashim menyebut, pemerintah akan mengundang para pakar dan ahli dari berbagai negara untuk mengkaji program tersebut.
Sementara terkait pendanaan, Hashim menyebut pemerintah tidak akan mengandalkan anggaran yang bersumber dari APBN.
Sebab, kata politisi Partai Gerindra itu, APBN memiliki dana yang terbatas.
Sebagai gantinya, pemerintah akan mengundang pihak-pihak yang memang berminat mendanai program itu.
Hashim mengklaim, lembaga filantropi hasil inisiasi Jeff Bezos, yakni Bezos Earth Fund (BEF), sudah menyatakan minat untuk mendanai proyek tersebut.
“Di sini saya akan menyebutkan salah satu pihak yang tampaknya sudah berminat, Bezos Earth. Saya rasa salah satu dari beberapa pengamat hadir di sini hari ini,” kata Hashim.
Hashim juga mengajak semua pemangku kepentingan global ikut berpartisipasi dalam program reboisasi hutan Indonesia itu.
Sebab, lanjutnya, reboisasi hutan Indonesia diyakini bakal mampu mengurangi pemanasan global.
“Pihak internasional untuk berpartisipasi dalam memerangi apa yang sudah menjadi masalah global, bukan hanya masalah nasional. Masalah global yang disebut pemanasan global,” ajaknya.
Butuh Waktu Panjang
Lebih lanjut, Hashim menambahkan, program reboisasi 12,7 juta hektare hutan itu membutuhkan waktu yang cukup panjang, bertahun-tahun.
Program tersebut, menurut dia, juga membutuhkan pendanaan yang sangat besar, serta membutuhkan dukungan ilmu pengetahuan dari berbagai pihak.
“Kita tidak bisa melakukannya dalam semalam. Ini akan membutuhkan pendanaan, ini akan membutuhkan pengetahuan, ini akan membutuhkan sains,” sebutnya.
“Namun, ini telah dilakukan. Kita akan melakukannya dengan cara berlipat ganda,” tandas Hashim.