MAKLUMAT – Lapangan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) pada Selasa (19/8/2025) dipenuhi ribuan peserta upacara. Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Jawa Tengah berlangsung khidmat, dengan Gubernur Ahmad Luthfi bertindak sebagai inspektur.
Namun, momentum ini tak berhenti pada seremoni. Ada penandatanganan kerja sama strategis antara Pemprov Jateng dan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah.
Gubernur Luthfi menyebut kerja sama ini sebagai langkah konkret pemerintah daerah membangun Jawa Tengah secara kolaboratif. “Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri. Kehadiran Muhammadiyah dengan berbagai amal usahanya akan menjadi mitra penting,” ujarnya.
Ketua PWM Jawa Tengah, Tafsir, menilai kesepakatan itu memperkuat komitmen Muhammadiyah yang sejak lama bergerak di bidang pendidikan, kesehatan, dan sosial. “Kerja sama ini menjadi penguat komitmen kita untuk menebarkan manfaat lebih luas,” katanya.
Delapan Fokus
Nota kesepahaman antara Pemprov Jateng dan Muhammadiyah memuat delapan bidang utama. Antara lain pengentasan kemiskinan, penguatan pendidikan dan pesantren, peningkatan layanan kesehatan, hingga pelestarian lingkungan hidup.
Kesepakatan juga meliputi penguatan masjid dan moderasi beragama, pengembangan sektor agraris, pengembangan kesenian dan olahraga, serta pemberdayaan perempuan dan perlindungan kelompok rentan.
Bidang-bidang itu dipilih karena relevan dengan kebutuhan masyarakat Jawa Tengah saat ini. Pemprov Jateng berjanji menindaklanjuti dengan program nyata, bukan hanya berhenti di atas kertas.
Sinergi Lintas Sektor
Selain Muhammadiyah, sejumlah pihak ikut menandatangani kesepakatan dengan Pemprov Jateng. Di antaranya Kendal Industrial Park, KIW, Industropolis Batang SEZ, POS IND, serta Universitas Ivet. Langkah ini menunjukkan arah pembangunan Jawa Tengah yang berbasis kolaborasi lintas sektor: pemerintah daerah, industri, perguruan tinggi, dan organisasi masyarakat.
“Pembangunan Jawa Tengah membutuhkan kolaborasi berkelanjutan. Tantangan ke depan, dari ekonomi hingga sosial, menuntut kerja sama ini,” tegas Luthfi.
Di sela acara, Majelis Pembinaan Kesehatan Umum (MPKU) PWM Jawa Tengah juga meneken perjanjian dengan Dinas Kesehatan Provinsi, fokus pada peningkatan layanan kesehatan masyarakat.
Muhammadiyah dalam Pembangunan Daerah
Keterlibatan Muhammadiyah dalam pembangunan bukan hal baru. Sejak awal abad ke-20, organisasi ini telah bergerak melalui sekolah, rumah sakit, dan amal usaha lain. Bagi Tafsir, sinergi dengan Pemprov Jateng adalah kelanjutan dari tradisi panjang itu.
“Kami percaya, dengan kebersamaan, Jawa Tengah akan mampu menjadi provinsi yang lebih maju, religius, dan berkeadilan,” katanya.
Peringatan HUT ke-80 Jawa Tengah menjadi penanda bahwa Pemprov Jateng tak ingin berjalan sendiri. Kolaborasi dengan Muhammadiyah, dunia usaha, dan perguruan tinggi dipandang sebagai cara menghadapi tantangan pembangunan sekaligus memperluas dampak bagi masyarakat.