MAKLUMAT – Momen peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Tentara Nasional Indonesia (TNI) menjadi refleksi mendalam bagi Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan (HW). Kwartir Wilayah HW Jawa Timur, melalui ketuanya, Ramanda Fathurrahim Syuhadi, menegaskan bahwa spirit Bapak TNI, Panglima Besar Jenderal Sudirman, yang berakar dari nilai-nilai kepanduan, harus terus dihidupkan.
“Dirgahayu TNI ke-80. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kekuatan dalam menjaga kedaulatan, keutuhan, dan keselamatan bangsa,” ujar Fathurrahim Syuhadi dalam keterangan resminya, Ahad (5/10/20025). Bagi HW, TNI bukan hanya kebanggaan bangsa, tetapi juga sahabat sejati rakyat.
Kebanggaan itu, lanjut dia, memiliki akar sejarah yang kuat. Fathurrahim menyoroti fakta bahwa Jenderal Sudirman, figur sentral di tubuh TNI, merupakan seorang Pandu Hizbul Wathan. “Kami merasa sangat bangga karena Panglima Besar Jenderal Sudirman adalah seorang Pandu Hizbul Wathan. Di sinilah letak ikatan batin kami,” tegasnya.
Menurut Fathurrahim, semangat kepanduan itulah yang menempa Jenderal Sudirman menjadi pribadi yang disiplin, tangguh, sederhana, berjiwa pemimpin, dan penuh pengorbanan. Nilai-nilai luhur tersebut kemudian diwariskan kepada TNI dan menjadi fondasi perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
“Nilai-nilai itu menjadi warisan abadi bagi TNI. Jenderal Sudirman adalah teladan nyata bahwa kader pandu HW bisa menjelma menjadi panglima besar yang dicintai rakyat,” imbuh penulis buku Jejak Hizbul Wathan ini. “Semangat itu harus terus hidup di hati generasi muda kita.”
Karena itu, Fathurrahim menekankan pentingnya sinergi antara HW dan TNI untuk masa depan bangsa. Terutama dalam menanamkan nilai bela negara, cinta tanah air, dan kedisiplinan kepada generasi muda. Menurutnya, HW siap melanjutkan jejak perjuangan Jenderal Sudirman dengan mencetak kader-kader yang siap mengabdi untuk umat dan bangsa.
Ia pun menukil firman Allah SWT dalam Surah An-Nisa ayat 71 sebagai landasan semangat. “Hai orang-orang yang beriman, bersiap siagalah kamu, maka majulah (ke medan perjuangan) secara berkelompok, atau majulah bersama-sama.” Ayat ini, kata dia, menjadi pengingat bahwa kesiapan, kebersamaan, dan kedisiplinan adalah kunci menjaga kedaulatan.
“Semoga HUT TNI ke-80 ini menjadi momentum untuk memperkokoh sinergi TNI dengan seluruh elemen bangsa, termasuk organisasi kepanduan Hizbul Wathan,” harapnya. “Jayalah TNI bersama rakyat, jayalah Indonesia!” pungkasnya.***