
MAKLUMAT – Kekuatan UMKM di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk menjelajah pasar global. Terlebih UMKM mampu menyerap tenaga kerja hingga 97 persen dan menyumbang PDB 61 persen.
Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPP IMM) memandang perlu meningkatkan kekuatan UMKM yang belum tereksplor maksimal.
Salah satu upaya yang tengah menjadi concern DPP IMM adalah meningkatkan kapasitas pelaku usaha melalui Global Entrepreneur Empowerment dengan tema UMKM Go International pada 21-22 Februari 2025 di Aula PP Muhammadiyah Lantai 6, Jakarta.
Partisipasi Dorong Pertumbuhan Ekonomi
“Kita tahu bahwa banyak kader IMM yang telah mengembangkan usaha di berbagai sektor, seperti F&B, fashion, dan digital. Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, UMKM harus menjadi fokus utama,” kata Ketua Pelaksana Global Entrepreneur Empowerment, M. Mizan Al Araaf.
Mizan menambahkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam ekspor produk lokal, yang baru mencapai 14 persen. Itu sebabnya prioritas utama Global Entrepreneur Empowerment ini adalah membekali kader IMM dengan pengetahuan tentang digitalisasi, peningkatan kualitas produk, dan strategi ekspor.
“Kami ingin mencetak kader IMM yang unggul di semua lini. Termasuk menjadi katalisator perubahan di bidang ekonomi,” ia menambahkan.
Peluang Merebut Pasar
Senada dengan itu, Sekretaris Jenderal DPP IMM, M. Zaki Mubarak, menyampaikan bahwa program ini merupakan kolaborasi antara bidang luar negeri dan bidang ekonomi serta kewirausahaan di DPP IMM.
“IMM adalah organisasi besar dengan 35 DPD, 352 pimpinan cabang, dan lebih dari 3.000 komisariat di berbagai kampus. Dengan ekosistem yang luar biasa ini, peluang pasar sangat besar,” katanya.
Zaki juga menekankan pentingnya eksekusi pasca-kegiatan. Ia berharap forum ini terus memberi dampak berkelanjutan. Ia meminta kader IMM harus mampu mengembangkan ilmu sekaligus mengaplikasikannya di daerah masing-masing.
Pesan Penting dari Mantan Ketua PAN
Sejumlah tokoh turut hadir di cara ini. Sebut saja pengusaha nasional Soetrisno Bachir turut berbagi pengalaman dalam dunia bisnis. Ia menegaskan pentingnya membangun jaringan dan memiliki mimpi besar dalam berwirausaha.
“Saya memulai bisnis dari HIPMI dan mendapatkan banyak peluang dari sana. Muhammadiyah harus melakukan revolusi di bidang ekonomi agar lebih mandiri dan berdaya,” ujarnya.
Soetrisno menyoroti minimnya jumlah pengusaha Muslim di Indonesia. Selain itu, perlunya dukungan lebih besar dari Muhammadiyah dalam mendorong kader menjadi pengusaha sukses. Ia menekankan bahwa sektor ekonomi, pendidikan, dan kesehatan harus diperkuat guna meningkatkan kesejahteraan umat.