Indonesia Bagi Chromebook, Thailand Bagikan iPad Gratis: Siapa Lebih Siap Digital?

Indonesia Bagi Chromebook, Thailand Bagikan iPad Gratis: Siapa Lebih Siap Digital?

MAKLUMAT – Indonesia boleh start duluan membagikan Chromebook kepada siswa SMP dan SMA pada 2021. Tapi pemerintah Thailand tancap gas mempercepat transformasi pendidikan digital. Melalui Kementerian Pendidikan, Negeri Gajah Putih resmi meluncurkan program nasional bertajuk “Anywhere Anytime”, sebuah proyek jangka panjang yang akan membekali siswa SMA dan guru dengan tablet, laptop, atau Chromebook lengkap dengan akses internet mulai 2025. Tapi berdasarkan video yang viral di Instagram, perangkat yang dibagikan adalah iPad produksi Apple.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by AWRECEH | RECEH SQUAD (@awreceh.id)

Kementerian Perdagangan Amerika Serikat, dikutip pada Senin (29/12/2025) menjelaskan, program pengadaan iPad ini menjadi bagian dari inisiatif Thailand selama enam tahun (2026–2031) dengan total anggaran mencapai USD 800 juta atau setara lebih dari Rp12 triliun. Fokus utamanya: meningkatkan akses digital, kualitas pembelajaran, dan daya saing lulusan sekolah negeri Thailand.

Pada fase pertama, pemerintah menyiapkan dana sekitar USD 250 juta untuk pengadaan dan distribusi perangkat kepada lebih dari 600.000 siswa kelas 10–12 serta tenaga pengajar. Distribusi dijadwalkan mulai semester kedua 2025, bertepatan dengan tahun ajaran baru.

Tak sekadar membagikan perangkat, program “Anywhere Anytime” juga disertai pengembangan kursus daring, aplikasi pembelajaran interaktif, serta ekosistem pembelajaran digital yang terintegrasi dengan kurikulum nasional.

Berbeda dari program sebelumnya, “One Tablet PC per Child” yang menyasar siswa SD dan SMP, kebijakan kali ini secara khusus menyasar jenjang SMA. Pemerintah Thailand menilai kelompok usia ini perlu dibekali literasi digital, keterampilan teknologi, dan kompetensi abad ke-21 untuk menghadapi dunia kerja dan pendidikan tinggi.

Baca Juga  Penampakan Rumah dan Mobil Mewah Riza Chalid yang Disita Kejagung

Menariknya, perangkat dalam program ini tidak diberikan secara hibah penuh. Pemerintah menerapkan skema sewa jangka panjang, sehingga memungkinkan penggunaan perangkat dengan spesifikasi lebih tinggi, efisiensi anggaran, serta pengawasan aset negara yang lebih ketat. Proses pengadaan dilakukan melalui kantor wilayah pendidikan guna memastikan transparansi dan akuntabilitas.

Program ini juga menjadi bagian penting dari agenda besar transformasi digital Thailand, yang menargetkan pemerataan akses pendidikan, peningkatan literasi digital nasional, serta penguatan kualitas tenaga kerja jangka panjang. Pemerintah bahkan membuka peluang kemitraan dengan perusahaan teknologi pendidikan global, termasuk produsen perangkat keras dan penyedia platform e-learning.

Kebijakan ini ikut menyedot perhatian warganet Indonesia setelah ramai dibahas di media sosial, termasuk Instagram dan TikTok. Sejumlah komentar membandingkan langkah Thailand dengan kondisi pendidikan di Tanah Air. Ada yang mengapresiasi keseriusan pemerintah Thailand, namun tak sedikit pula yang bernada sinis, menyinggung risiko penyalahgunaan anggaran dan penggunaan perangkat yang melenceng dari tujuan belajar.

Terlepas dari pro dan kontra, program “Anywhere Anytime” dinilai sebagai langkah strategis Thailand dalam mempercepat digitalisasi pendidikan menengah dan memperkecil kesenjangan akses teknologi antarwilayah.***

*) Penulis: Edi Aufklarung

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *