MAKLUMAT — Indonesia kembali mempertegas dukungannya terhadap perjuangan rakyat Palestina dengan mengajukan rancangan resolusi bertajuk ‘Demand for Ceasefire in Gaza‘ dalam Sidang Darurat Majelis Umum PBB yang digelar pekan ini.
Wakil Menteri Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir, menyatakan bahwa gencatan senjata adalah langkah mendesak untuk menyelamatkan jutaan warga sipil di Gaza yang menjadi korban dari blokade dan serangan militer Israel.
“Hanya melalui gencatan senjata kita dapat melindungi jutaan warga sipil di Gaza, mengurangi penderitaan mereka, dan memulai langkah menuju keadilan serta perdamaian,” ujarnya dalam sidang tersebut, seperti disampaikan dalam rilis pers Kementerian Luar Negeri, Kamis (12/12/2024).
Situasi Gaza yang Memprihatinkan
Krisis kemanusiaan di Gaza kian memburuk, dengan lebih dari 150.000 warga Palestina tewas dalam konflik yang berlangsung selama 14 bulan terakhir. Data menunjukkan 70 persen korban adalah perempuan dan anak-anak. Sementara itu, 1,9 juta warga terpaksa hidup dalam pengungsian tanpa akses memadai terhadap makanan, air bersih, dan layanan kesehatan.
“Gaza berada dalam kondisi sangat mengerikan, bahkan digambarkan seperti kiamat,” ujar Arrmanatha.
Melihat kondisi ini, Indonesia mendesak dunia internasional untuk bertindak cepat guna mencegah krisis yang lebih parah. Resolusi yang diusulkan Indonesia menyerukan gencatan senjata segera, tanpa syarat, dan permanen.
Solidaritas Global untuk UNRWA
Selain gencatan senjata, sidang juga membahas keberlanjutan operasional UN Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA). Resolusi terkait diajukan oleh Irlandia, mengingat pembatasan yang diterapkan Israel terhadap lembaga tersebut mengancam akses pengungsi Palestina terhadap layanan penting seperti pendidikan dan kesehatan.
Hasilnya, kedua resolusi penting ini disahkan dengan dukungan mayoritas. Resolusi gencatan senjata didukung oleh 158 suara, sementara resolusi untuk UNRWA meraih dukungan 159 negara. Langkah ini mencerminkan solidaritas internasional terhadap perjuangan rakyat Palestina.
Namun, Sidang Darurat Majelis Umum PBB ini diadakan setelah Amerika Serikat menggunakan hak vetonya di Dewan Keamanan PBB pada 20 November 2024 untuk menolak rancangan resolusi serupa.
Indonesia Tingkatkan Dukungan untuk Palestina
Presiden RI Prabowo Subianto, menegaskan komitmen Indonesia untuk terus mendukung penghentian kekerasan di Gaza. Pemerintah Indonesia juga telah meningkatkan kontribusi keuangan kepada UNRWA hingga 600 persen sejak 2023.
“Berapa banyak nyawa yang bisa diselamatkan jika seruan internasional sebelumnya diikuti? Dunia tidak boleh membiarkan tragedi ini terus berlangsung tanpa pertanggungjawaban,” kata Arrmanatha.
Langkah Indonesia dalam menginisiasi resolusi ini menunjukkan sikap tegasnya dalam memperjuangkan keadilan dan kemanusiaan.
“Saatnya dunia bersatu untuk menghentikan kekerasan ini. Mari kita buktikan bahwa kita peduli pada keadilan, kemanusiaan, dan masa depan yang lebih baik bagi rakyat Palestina,” pungkas Arrmanatha.