Insan Kamil Selalu Hadir di Tengah Masyarakat Memberikan Kebaikan

Insan Kamil Selalu Hadir di Tengah Masyarakat Memberikan Kebaikan

MAKLUMAT — Dalam pandangan Muhammadiyah, manusia paripurna adalah mereka yang mampu menyeimbangkan ketaatan beribadah kepada Allah dengan peran sebagai khalifah di bumi untuk menebar kebaikan dan rahmat bagi seluruh alam (rahmatan lil-‘alamin).

Hal tersebut disampaikan Ketua PP Muhammadiyah, Agung Danarto, ketika menjadi pembicara dalam Baitul Arqam PP Aisyiyah yang digelar, Jumat (22/8/2025), dengan materi bertajuk ‘Peneguhan Ideologi Muhammadiyah’.

Ia menandaskan bahwa seorang insan kamil selalu hadir di tengah-tengah masyarakat dan senantiasa menebarkan kebaikan.

“Seperti yang disabdakan Rasulullah melalui sebuah hadis, sebaik-baiknya manusia adalah yang memberi manfaat bagi orang lain. Maka seorang insan kamil selalu hadir di tengah-tengah masyarakat untuk memberikan kebaikan kepada masyarakat itu sendiri,” ujar Agung.

Ia menekankan bahwa manusia sejatinya adalah makhluk sosial yang hidup bukan untuk diri sendiri, melainkan untuk bermasyarakat. Dalam konteks gerakan, ia mencontohkan program-program Aisyiyah yang selama ini berorientasi pada pemberdayaan dan kesejahteraan masyarakat, mulai dari pendidikan, santunan yatim, hingga pelayanan sosial.

“Program Aisyiyah bukan hanya pengajian, tetapi memiliki arah yang jelas: membangun masyarakat yang sejahtera, aman, damai, makmur, dan bahagia,” kata Agung.

Agung menegaskan bahwa kesejahteraan yang dimaksud bukan hanya bersifat spiritual, tetapi juga mencakup kemajuan peradaban. “Sejahtera bukan hanya secara spiritualitas, tapi juga bagaimana masyarakatnya makmur, berkemajuan, memiliki peradaban unggul, dan membawa kesejahteraan kepada masyarakat itu sendiri,” imbuhnya.

Baca Juga  Kontribusi Muhammadiyah Itu Nyata, Bukan Sekadar Urusan Pilpres

Menurutnya, hal ini sejalan dengan cita-cita Muhammadiyah, yakni terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, masyarakat yang adil, makmur lahir dan batin, serta diridhai Allah Swt.

Lebih lanjut, Agung juga menyoroti kekuatan Muhammadiyah dan Aisyiyah yang lahir dari semangat kebersamaan warganya. “Amal usaha kita tumbuh dari bawah, dibiayai oleh warga. Itulah mengapa Aisyiyah bisa memiliki lebih dari 20 ribu TK Aisyiyah yang tersebar di seluruh Indonesia,” jelasnya.

“Maka hidup bermasyarakat harus bersama-sama saling tolong menolong. Dan bagi Muhammadiyah, berorganisasi adalah satu-satunya alat atau cara perjuangan yang sebaik-baiknya,” tandas Agung.

Sekadar diketahui, Baitul Arqam kali ini diikuti oleh 66 peserta yang berasal dari Majelis PAUD Dasmen, Majelis Hukum dan HAM, Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB), serta sejumlah pimpinan dari berbagai Majelis dan Lembaga di tingkat Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah yang berdomisili di Jakarta.

Rangkaian kegiatan tersebut berlangsung pada 22–24 Agustus 2025 di Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kemendikdasmen, Depok. Baitul Arqam sendiri merupakan sistem perkaderan formal dalam organisasi Aisyiyah yang bertujuan memperkuat ideologi serta kepemimpinan kader.

*) Penulis: Ubay NA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *