Intermediasi Kredit Makin Merata, OJK Catat Pasar Modal Jatim Tetap Bergairah

Intermediasi Kredit Makin Merata, OJK Catat Pasar Modal Jatim Tetap Bergairah

MAKLUMATOtoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kinerja sektor keuangan Jawa Timur sepanjang September 2025 masih dalam kondisi solid. Intermediasi perbankan tumbuh stabil, penyaluran kredit makin merata hingga lapisan usaha kecil, sementara aktivitas pasar modal terus bergerak positif di tengah dinamika ekonomi nasional.

Kepala OJK Jatim, Yunita Linda Sari menyampaikan bahwa ketahanan sektor keuangan regional tetap kuat berkat fungsi intermediasi yang berjalan efektif. Bank-bank di Jatim mencatat penyaluran kredit yang lebih terarah dan menjangkau wilayah serta sektor yang sebelumnya minim pendanaan.

“Penyaluran kredit September 2025 menunjukkan tren pemerataan yang lebih baik. Tidak hanya bertumpu pada sektor konsumsi, tetapi juga bergerak ke produktif seperti UMKM dan industri pengolahan,” ujar Yunita dalam Media Briefing di Surabaya, Selasa (18/11/2025).

Kredit Tumbuh Sehat, Risiko Terkendali

Kredit perbankan di Jawa Timur tercatat tumbuh stabil. OJK menilai kenaikan tersebut tidak hanya mencerminkan pemulihan aktivitas usaha, tetapi juga keberhasilan perbankan meningkatkan kualitas pendanaan. Rasio kredit bermasalah (NPL) masih dalam batas aman, menandakan ekspansi benar-benar terukur.

Beberapa sektor produktif—terutama perdagangan besar, manufaktur, dan pertanian—mulai menunjukkan peningkatan permintaan kredit. OJK menyebut distribusi kredit yang lebih merata menjadi kunci dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi Jatim.

Dana Pihak Ketiga Tetap Kuat

Dari sisi pendanaan, Dana Pihak Ketiga (DPK) di perbankan Jatim juga stabil. Kenaikan simpanan masyarakat menandakan tingkat kepercayaan yang tetap terjaga, sekaligus memperkuat ruang ekspansi kredit di kuartal berikutnya.

Baca Juga  Biaya Hidup di Jakarta Tertinggi Nasional, Tembus Rp14,88 Juta per Bulan

“Stabilitas DPK ini sangat penting bagi likuiditas perbankan. Kondisi ini membuat bank mampu memenuhi kebutuhan pembiayaan secara konsisten,” jelas Yunita.

Pasar Modal Bergairah, Investor Lokal Bertambah

Tak hanya sektor perbankan, perkembangan pasar modal Jawa Timur selama September 2025 juga menunjukkan tren positif. Jumlah investor meningkat signifikan, terutama dari kelompok milenial dan pelaku UMKM yang mulai memanfaatkan pasar modal sebagai sarana investasi jangka panjang.

OJK menilai penguatan literasi dan inklusi keuangan, termasuk melalui program-program edukasi pasar modal, turut mendorong pertumbuhan tersebut. Aktivitas transaksi saham di Galeri Investasi BEI Jatim juga semakin aktif.

“Kenaikan jumlah investor dan aktivitas perdagangan saham menjadi sinyal optimisme bahwa pasar modal tetap menjadi pilihan masyarakat untuk mengembangkan aset,” imbuh Yunita.

Pengawasan Tetap Diperketat

Meski indikator kinerja menunjukkan arah positif, OJK menegaskan pengawasan akan terus diperkuat. Terutama melalui pemanfaatan teknologi supervisory technology (suptech). Langkah ini untuk mendeteksi potensi risiko sejak dini, mengingat dinamika global masih penuh ketidakpastian.

Dengan intermediasi perbankan yang solid, kredit yang makin merata, serta pasar modal yang terus berkembang, OJK memastikan stabilitas sektor keuangan Jawa Timur tetap berada pada jalurnya sepanjang 2025.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *