MAKLUMAT — Kesepakatan islah yang dicapai dalam Rapat Konsultasi Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, belum berdampak pada perubahan struktur kepengurusan PBNU. Status KH Zulfa Mustofa sebagai Penjabat (Pj) Ketua Umum PBNU masih berlaku secara organisatoris.
“Keputusan pleno itu belum dinasakh dan belum diralat. Maka secara organisasi masih sah dan tetap berlaku. Pj Ketum PBNU Tetap KH Zulfa,” tegas Miftachul Akhyar di Jakarta, Sabtu (27/12/2025).
Ia menjelaskan setiap perubahan struktur kepengurusan harus ditempuh melalui mekanisme resmi organisasi, yakni rapat pleno PBNU berikutnya. Selama belum ada keputusan yang membatalkan atau merevisi hasil pleno sebelumnya, maka keputusan tersebut tetap mengikat.
Miftachul Akhyar yang akrab disapa Kiai Mifta juga mengungkapkan bahwa dirinya telah berkomunikasi langsung dengan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menyikapi dinamika internal pascapenetapan Pj Ketua Umum.
“Saya sampaikan agar Gus Yahya tidak tersinggung. Selama keputusan pleno belum berubah, ya menunggu pleno berikutnya,” ujarnya.
Sebelumnya diinformasikan, PBNU menetapkan KH Zulfa Mustofa sebagai Pj Ketua Umum PBNU melalui rapat pleno yang dipimpin Rais Syuriyah PBNU Mohammad Nuh. Rapat tersebut digelar tanpa kehadiran Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf.
Mohammad Nuh menyatakan penunjukan Pj Ketua Umum dilakukan untuk menjaga kesinambungan kepemimpinan organisasi hingga pelaksanaan Muktamar NU.
“Beliau menjalankan tugas sebagai Pj Ketua Umum sampai Muktamar NU yang Insya Allah dilaksanakan pada 2026,” kata Mohammad Nuh.
Sementara itu, rapat konsultasi yang digelar Kamis (25/12/2025) di Lirboyo menjadi tonggak penting penyelesaian konflik internal PBNU. Forum yang dihadiri jajaran Syuriyah, Tanfidziyah, Mustasyar, serta para sesepuh NU tersebut secara mufakat menyepakati pelaksanaan Muktamar Ke-35 NU secepat-cepatnya sebagai jalan islah dan pemulihan keutuhan jam’iyyah.
Kesepakatan Lirboyo juga menegaskan bahwa Muktamar Ke-35 NU akan diselenggarakan secara bersama oleh Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar dan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, dengan melibatkan Mustasyar dan para kiai sepuh NU.
Katib Syuriyah PBNU Gus Aunulloh Ala Habib memastikan kesepakatan tersebut telah menjadi keputusan bersama. “Sepakat, Muktamar digelar bersama oleh Rais Aam dan Ketua Umum,” kata Anulloh.
Dengan demikian, meski islah antara Rais Aam dan Ketua Umum PBNU telah tercapai di Lirboyo, namun secara struktural kepemimpinan PBNU masih berjalan berdasarkan hasil rapat pleno sebelumnya, termasuk penetapan KH Zulfa Mustofa sebagai Pj Ketua Umum, hingga ada keputusan resmi organisasi berikutnya.